Khartoum, Jubi – Korban tewas akibat banjir, terus meningkat di Sudan. Kementerian Kesehatan Sudan melaporkan ada 205 orang tewas akibat banjir sejak Juni.
Banjir setelah hujan deras tersebut juga melukai 886 orang. Selain itu, merusak lebih 59 ribu rumah penduduk, dan 26 ribu, di antaranya hancur diterjang banjir. Demikian sebuah laporan yang dikutip Anadolu.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengumumkan lebih 172 ribu warga mengungsi akibat banjir di 15 dari 18 negara bagian di Sudan, sejak Juni. Sudan juga mencatatkan 268 kasus baru kolera, termasuk kematian enam warga di negara bagian Kassala, Sungai Nil, dan Gedarif.
Dengan demikian, terdapat hampir 5.700 kasus kolera dengan 185 kematian di tujuh negara bagian di Sudan. Pihak berwenang setempat pada bulan lalu pun menetapkan kolera sebagai epidemi di Sudan.
Peningkatan kasus kolera terjadi di tengah konflik bersenjata yang berlangsung sejak April 2023 di Sudan. Konflik itu melibatkan tentara Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) sebagai kubu yang bertikai.
Menurut data Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada Agustus lalu, konflik bersenjata di Sudan telah menewaskan lebih 8.800 orang. Selain itu, mengakibatkan sekitar 10 juta orang mengungsi, dan lebih 25 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Misi Pencari Fakta PBB menyimpulkan terjadi pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan kejahatan perang di Sudan. Mereka menyerukan penghentian segera serangan terhadap warga sipil dan mendesak pihak berwenang menempatkan pasukan independen untuk melindungi penduduk. Misi juga merekemondasikan perluasan embargo senjata di Darfur sehingga mencakup seluruh Sudan.
Pemerintah Sudan menolak tuduhan Misi PBB. Kementerian Luar Negeri Sudan dalam pernyataan resmi yang dikutip Anadolu menganggap misi tersebut telah melampaui mandat karena memublikasikan laporan sebelum menyampaikannya ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Kementerian Luar Negeri Sudan bahkan balik menuding Misi Pencari Fakta PBB sarat kepentingan politik. Menurut mereka, misi tersebut bersekongkol dengan musuh-musuh Sudan.
Secara khusus, Pemerintah Sudan menekankan ketidaksetujuan mereka atas rekomendasi perluasan embargo senjata terhadap tentara Sudan. Mereka berdalih tentara Sudan menjalankan tugas konstitusional dan moral dalam melindungi negara serta rakyat. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!