Manokwari Jubi-Bangunan Sekolah Dasar SD dan Sekolah Taman Anak-anak TK Sowi Indah di Kelurahan Sowi Kampung Rou-rou, kini telah di sulap jadi bangunan layak dan ramah oleh pihak Kejaksaan Tinggi Papua Barat, bangunan itu kini memiliki empat petak dengan fasilitas meja kursi dan televisi.
Bangunan itu awalnya merupakan mebel tempat kerja Opa Nikolas, Ia berbagi waktu dan tempat setiap hari. Setiap pagi hingga siang, bangunan tempat ia bekerja menukang aktif sebagai sekolah untuk jenjang TK dan SD. Setelah anak-anak selesai belajar, barulah dia bekerja hingga sore.
Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat, Muhammad Syarifuddin bersama jajaran di Kejaksaan Tinggi Papua Barat Selasa (5/11/2024) pagi, bersama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat dan Kabid Paud Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari meresmikan bangunan sekolah yang dibangun Balai Cipta Karya.
Syarifuddin mengatakan, gagasan renovasi sekolah baru ini dalam rangkaian HUT Adhyaksa ke-64. Sebelumnya, Tim Kejaksaan turun ke lapangan dan melaporkan adanya bangunan sekolah yang tidak layak di belakang Kantor Bupati Manokwari kawasan Sowi Gunung.
“Pembangunan ini selama dua bulan dan dalam rangkaian HUT Adhyaksa. Karena kita kejaksaan disamping melakukan kerja penegakan hukum juga melihat persoalan di sekitar dari segi pendidikan, sosial, tentunya ini hanya sebagai pemicu agar dapat diperhatikan pemerintah Daerah, ada juga sekolah-sekolah yang bangunan belum layak, ” ujarnya
Selain meresmikan bangunan sekolah, melalui organisasi perempuan di internal Kejaksaan Tinggi Papua Barat menyumbang fasilitas pendidikan berupa sepatu bagi anak-anak di sekolah tersebut. Sumbangan diberikan langsung oleh Ketua Ikatan Adhyaksa Darmakarini, Mila Syarifuddin.
Theresia Ngutra, Ketua Yayasan Cahaya Papua Barat yang mengelola Sekolah Dasar SD Sowi Indah dan Taman Anak-anak TK Sowi Indah, tak bisa menahan air mata ketika menyaksikan para pejabat dari Kejaksaan Tinggi Papua Barat hadir kembali di lokasi itu untuk meresmikan bangunan semi permanen.
“Terima kasih yang tak terhingga saya ucapkan kepada bapak kepala kejaksaan tinggi Papua Barat dan semua pihak yang turut membantu sehingga anak-anak sekarang sudah kena hujan dan panas lagi saat belajar,” ucap Theresia sembari meniti Air mata ketika diberikan kesempatan menyampaikan sambutan.
Perjuangan perempuan berusia 40 Tahun itu sangat panjang menghadirkan bangunan dan fasilitas layak bagi anak-anak sekolah yang sebagian besar merupakan anak-anak asli Papua yang tinggal di Kampung Rou-rou dan sekitarnya. Pemerintah Daerah pernah mengunjungi tempat itu, hanya saja mereka sekadar memberikan bantuan dan motivasi kepada guru dan anak-anak kala masih di tempat lama, Mebel milik Opa Nikolas.
Sekolah SD dipimpin oleh Kepala Sekolah Yakomina Herlina Kolelupun S. Si dan satu Guru lainya, sedangkan Sekolah TK dipimpin oleh Rosnawati, S.pdi. Nampak senyum terkembang pada raut murid dan guru.
“Sekarang saya punya tempat kerja di pindahkan ke sebelah, karena tempat kerja lama sudah di bangun sekolah semi permanen, Puji Tuhan terima kasih kepada bapak Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat,” tutur Nikolas pemilik mebel.
Dapat Apresiasi
Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Abdul Fatah yang turut hadir dalam peresmian bangunan sekolah menyampaikan apresiasi kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat dan jajarannya, atas dedikasi membangun fasilitas sekolah di lokasi itu.
“Kami dari Dinas tentu mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas dedikasi bapak kepala kejaksaan tinggi Papua Barat atas renovasi bangunan sekolah,” kata Abdul Fatah.
Kata Fatah, Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat baru hitungan bulan bertugas di Papua Barat tetapi sudah menunjukan kepedulian.
“Dengan dilakukan bedah bangunan, karena memang dari awal sekolah ini sangat memprihatinkan. Beliau (kepala kejaksaan) sebagai penggagas dan tentu didukung oleh beberapa pihak dari Balai dan kami juga dari Dinas Provinsi Papua Barat turut memberikan dukungan sehingga hari ini kita lihat sekolah layak,” kata Fatah
Dia menyebut rencana kedepan akan dibangun sekolah permanen di lahan yang sudah tersedia. Tak jauh dari lokasi sekolah sebelumnya.
“Karena memang lokasi di sini tidak ada sekolah sehingga kami tentu akan bersinergi dengan Dinas pendidikan kabupaten akan membangun, karena kewenangan ini di Kabupaten tapi kami memberikan dukungan misalnya apa yang kurang di sini kami bantu,” janjinya
Dana Pendidikan dari Otsus?
Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat Muhammad Syarifuddin menanggapi pendidikan di Daerah ini dalam konteks Otonomi khusus atau Otsus, namun belum menunjukkan perkembangan signifikan.
“Seharusnya dengan dana otonomi khusus masalah pendidikan di Daerah ini sudah baik ya, kita bandingkan dengan daerah lain, di Indonesia Otonomi khusus hanya ada di dua wilayah, Aceh dan Papua,” ucapnya.
Dia mengaku bingung sebenarnya ada masalah apa, sehingga persoalan pendidikan di kawasan ini masih jauh jika dibandingkan dengan Daerah di Barat.
“Dengan Dana otonomi khusus seharusnya memberdayakan masyarakat lebih maju. Saya rasa dengan APBN untuk pendidikan seharusnya bisa mengakomodir anak-anak kita di sini,” ucapnya.
Ia berharap lebih besar kepada pemerintahan Prabowo Subianto, agar peduli terhadap persoalan di daerah seperti ini.
“Dengan program makanan bergizi gratis dan pendidikan saya yakin pak Prabowo akan konsen untuk ini,” ucapnya.
Kepala Bidang Paud dan TK Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari mengaku, Sekolah Dasar dan TK di Sowi itu sudah masuk dalam Dapodik Dinas Pendidikan.
“Ia sudah masuk dapodik, tapi soal pengembangan kita lihat kedepan nanti seperti apa,” kata Joice A Syaranamual, Kabid Paud dan TK yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari.
Joice tidak banyak mengomentari masalah pendidikan terutama kebijakan dari pemerintah Kabupaten Manokwari melalui Dinas Pendidikan, karena ia hanya mewakili kepala dinas menghadiri acara peresmian renovasi bangunan sekolah itu.
“Kalau intervensi Kabupaten kita kembali lagi ke Bidang SD, tapi kita kembali lagi melihat anggarannya, dukungan anggaran karena kedepan ini bangunan akan ditambahkan, ” katanya.(*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!