Sentani, Jubi – Puluhan siswa SMK N 1 Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, dibawa ke Polres Jayapura akibat aksi konvoi yang dilakukan siswa-siswa tersebut, sebelum mendengar hasil kelulusan yang dikeluarkan oleh pihak sekolah.
Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus W.A Macklarimboen membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi Jubi melalui telepon selulernya, di Sentani, Kamis (9/6/2022) petang.
Kapolres menjelaskan bahwa 50 siswa yang diamankan ini, karena aksi konvoi di jalan raya dan mengganggu kelancaran arus lalu lintas di Kota Sentani.
Dikatakan, pihak sekolah sebelumnya sudah melayangkan surat pemberitahuan terkait kelulusan, yang akan diumumkan pada pukul 18.00 WP. Dalam pengumuman hasil kelulusan tersebut, siswa dilarang melakukan aksi konvoi dan corat-coret seragam.
“Puluhan siswa ini diamankan karena melakukan aksi konvoi keliling Kota Sentani, yang mengganggu ketertiban arus lalu lintas di jalan raya,” katanya.
Disinggung soal adanya gambar mirip Bintang Kejora di seragam sejumlah siswa, kapolres menegaskan bahwa gambar tersebut diketahui setelah puluhan siswa diamankan di Mapolres Jayapura.
Setelah diamankan, kata kapolres, para siswa didata dan diperiksa surat-surat kendaraan yang dipakai konvoi. Orang tua siswa juga diminta hadir di Polres, untuk diinformasikan terkait kenapa anak mereka diamankan di Polres Jayapura.
“Yang diamankan, sebagian besar sudah dipulangkan bersama orang tua mereka, yang tersisa, setelah pengumpulan data juga akan dipulangkan. Tidak ada unsur lain dari aksi konvoi ini, para siswa ini juga diberi pembinaan karena masa depan mereka lebih penting di waktu-waktu yang akan datang,” jelas kapolres.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Ted Mokay menyayangkan aksi konvoi dan pencoretan seragam oleh siswa SMK N 1 Sentani, yang berdampak pada terganggunya ketertiban lalu lintas di jalan raya.
Mokay juga mengimbau agar aksi-aksi serupa tidak dilakukan oleh siswa sekolah lainnya, yang nantinya akan mendengar hasil kelulusan. Setiap sekolah bisa memanfaatkan pakaian tradisional, saat mendengar hasil kelulusan.
“Pakaian seragam bisa dikumpulkan untuk siswa-siswa yang saat ini masih tinggal di penampungan, bahkan bisa buat adik-adik yang nantinya dari SMP ke SMA,” ujarnya. (*)
Discussion about this post