Manokwari, Jubi – Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, menemukan sejumlah bangunan mangkrak di kawasan hutan Kampung Susweni, Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Mankowari tidak jauh dari kompleks perumahan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat, beberapa waktu silam.
Bangunan tersebut diketahui publik setelah kunjungan Penjabat Gubernur Papua Barat bersama dengan warga Susweni diunggah melalui Akun Tiktok KakabesarSangKomjen.
“Oh iya kemarin itu kita temukan ada gedung, ada di alang-alang dekat perumahan gubernur saat saya pergi cek air,” kata Paulus Waterpauw, Kamis (18/8/2022).
“Saya dapat informasi ternyata itu mau dijadikan Gedung Negara kah. Bagus juga itu kayaknya pembangunan sudah 60 persen itu,” ucapnya lagi.
Dia menyebut bahwa nanti OPD terkait yang mempunyai tugas ini, sejauhmana sudah pernah dianggarkan dan berhenti karena batas waktu pekerjaan tidak selesai.
“Kalau saya lebih positif saja, kalau memang bisa kita manfaatkan, mari kita manfaatkan. Paling tidak menurut saya, kita jadikan itu gedung olahraga futsal,” ucapnya.
Waterpauw mengaku sudah menegur bagian yang urus aset tersebut.
“Saya sudah tegur bagian yang urus aset. Saya sampaikan kalian jangan diam-diam, berani ketemu sama saya dan saya yang temukan, itu repot nantinya. Tapi kalau kalian sudah lapor, ada kelebihan dan kekurangan di sini, ada langkah yang perlu kita cari solusi, mari kita jalan,” tegas Waterpau.
“Kalau kalian diam-diam itu tandanya apa?” tanya Paulus Waterpauw.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan PUPR Papua Barat, Yohanes Momot, mengaku bangunan itu merupakan rumah negara.
“Saya belum tahu persis itu bangunan apa, karena saya baru sebulan lebih hampir dua bulan menjabat. Kalau tidak salah Rumah Negara atau apa begitu,” kata Yohanes Momot.
Dia menyebut, saat ini ia sedang mengumpulkan data dan dokumen untuk kembali melakukan investigasi.
“Jadi, beri kami waktu dari PU Provinsi [Papua Barat] untuk melihat bangunan itu kembali. Bangunan apa, kenapa sampai mangkrak, dan apa jalan keluar yang akan kita lakukan,” ucapnya.
Rencananya setelah Perubahan APBD 2022 ini pihaknya akan melakukan pengumpulan data dan uji ketahanan bangunan.
“Bangunan ini kan sudah lebih dari 3 tahun, apakah layak dilanjutkan karena itu risiko terlalu besar,” ucapnya. (*)