Jayapura, Jubi – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT menyatakan penyebaran paham radikalisme di kalangan pemuda dan pelajar terus digencarkan oleh kelompok radikal terorisme.
Sub Koordinator Perlindungan Kepentingan Nasional BNPT RI, Nanda Fajar Aditya, mengatakan pemuda dan pelajar menjadi target utama karena dianggap masih berupaya mencari hati diri. Hal ini penting untuk diwaspadai bersama oleh pemerintah daerah dan stakeholder lainnya.
“Penyebaran paham radikalisme makin gencar dan disebar melalui media sosial,” kata Nanda di Kota Jayapura, Kamis (15/9/2022).
Menanggapi itu, dirinya mengajak pemuda dan pelajar di Bumi Cendrawasih untuk menolak narasi atau paham radikalisme demi terjaganya kedamaian di tanah air.
“Bagi kelompok itu [teroris], pemuda dan pelajar dapat dijadikan regenerasi yang menjanjikan untuk beroperasinya gerakan kelompok radikal terorisme. Untuk itu, harus dicegah sejak dini,” ujarnya.
Dengan kondisi ini, lanjutnya, dapat dikatakan bahwa pemuda atau pelajar dan juga media sosial merupakan dua poin strategis dalam transformasi paham dan perekrutan anggota kelompok radikal terorisme.
“Mereka yang selalu mengincar kelengahan masyarakat dan pemerintah untuk mempengaruhi pemuda atau pelajar dan menguasai media sosial sebagai sarananya,” tambah dia.
Ia menegaskan terorisme jelas menjadi ancaman bagi peradaban modern sehingga terorisme bukan merupakan bentuk kejahatan kekerasan destruktif biasa.
“Terorisme sudah merupakan kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia yang bahkan tanpa memandang suku, ras, agama, dan negara,” tegasnya. (*)