Sentani, Jubi – Menjelang perayaan Tahun Baru 2025, pedagang daging ayam potong di Pasar Pharaa Sentani, Kabupaten Jayapura, meraup untung besar. Para pedagang mencatat ada lonjakan penjualan hingga dua kali lipat dari biasanya diiringi kenaikan harga, dari pantauan Jubi pada Selasa (31/12/2024).
Salah satu pemilik toko daging ayam potong di jalan masuk Pasar Pharaa Sentani atau dikenal Pasar Baru, Tovik (30), di sela-sela waktunya melayani pembeli mengatakan penjualan daging ayam potong meningkat dibandingkan tahun lalu.
Ia memperkirakan daging ayam potong yang dijualnya untuk harian bisa mencapai satu ton. Sedangkan sebelum Natal hingga jelang akhir tahun, terjadi lonjakan penjualan kira-kira dua kali lipat dari hariannya, yakni dua hingga tiga ton.
“Dari sebelum Natal sampai sekarang banyak pembeli berdatangan rata-rata lima sampai 10 ekor [daging ayam potong dibeli],” katanya.
Menurutnya, daging ayam potong kiriman dari Surabaya itu dipatok harga Rp40.000 per kilogram. Harga ayam mengalami kenaikan harga Rp2.000 dari harga Rp38.000 sebelum Natal.
“Kalau menjelang Natal dan Tahun Baru sudah siklus tahunannya seperti itu, ada kenaikan harga,” ujarnya.
Lonjakan penjualan daging ayam potong juga dialami toko lainnya di jalan masuk Pasar Pharaa. Karyawan di Toko Ayam UD Sari Bumi, Nur Annisa (25), mengatakan momentum Natal dan Tahun Baru berdampak ada ramainya pembeli di toko itu.
Nur menuturkan ramainya pembeli itu dimulai sejak 23 Desember 2024 hingga hari ini. Untuk satu kilogram daging ayam dihargai Rp39.000.
Bila hari-hari biasa, kata Nur, penjualannya kira-kira mencapai satu ton. Sementara akhir Desember ini meningkat hingga 5 ton. Peningkatan tersebut, selain untuk kebutuhan masyarakat di Sentani dan sekitarnya, juga sudah termasuk penjualan yang dikirim ke Wamena.
“Kalau dibandingkan tahun lalu, lebih ramai tahun ini, karena orang-orang sudah banyak yang kenal tokonya, yang baru berjalan sekitar dua tahun,” ujarnya.
Salah seorang pelanggan, Sri Hartini (40), mengaku membeli tujuh ekor daging ayam potong, untuk menyambut pergantian tahun bersama tetangganya. Kegiatan seperti ini, katanya, menjadi agenda rutin tahunan sebagai ajang berkumpul dan seru-seruan bersama tetangga.
“Untuk kumpul-kumpul dengan tetangga, supaya seru-seruan bakar-bakar [ayam menyambut tahun baru],” ujarnya.
Pelanggan lainnya, Wahyuni (35) juga membeli dada ayam sebanyak dua kilogram untuk dijadikan sate. Selain itu, ia juga membeli sosis sebagai pelengkap makanan menyambut Tahun Baru.
“Untuk seru-seruan setahun sekali dengan keluarga sambil [acara] bakar-bakar menanti pergantian Tahun Baru,” ujarnya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!