Wamena, Jubi – Tiga organisasi dari Kelompok Cipayung berkoalisi dan melakukan aksi demo di halaman kantor KPU Provinsi Papua Pegunungan di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya. Mereka mendukung penuh keputusan tim seleksi atau timsel yang melakukan seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Pegunungan, yang saat ini sudah masuk pada tahap 10 besar.
Ketiga organisasi dari Kelompok Cipayung itu adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di Kabupaten Jayawijaya.
Dalam aksi demonya mereka menyampaikan apabila 10 besar calon anggota KPU Papua Pegunungan yang telah dikeluarkan ada perubahan lagi, maka akan kembali menggelar demo dan memobilisasi massa dalam jumlah yang lebih besar.
Ketua HMI Cabang Wamena, Andi Rumbiak, mengatakan jika sesuai dengan pernyataan yang dikeluarkan dalam berita sebelumnya, HMI mendukung hasil 10 besar calon anggota KPU Papua Pegunungan untuk dilanjutkan ke tahapan selanjutnya.
“Sehingga apa yang ditetapkan itu bisa terakomodir. Setiap daerah di wilayah Lapago sudah terakomodir dalam hasil 10 besar itu,” katanya.
Sementara itu, Ketua GMKI Jayawijaya, Theo Michael Mabel, mengaku sependapat dengan HMI, namun menggarisbawahi jika dalam menjalankan keputusannya timsel harus melihat adanya provinsi ini untuk menjawab krisis kemanusiaan di Papua, khususnya kebutuhan SDM Papua.
“Kami minta kepada timsel untuk memprioritaskan SDM Papua terlebih dahulu, khusus SDM masyarakat Papua Pegunungan. Artinya, tidak ada pergantian. Apabila timsel tidak mengindahkan permintaan ini, kami akan memobilisasi massa yang lebih besar lagi untuk menduduki kantor KPU Jayawijaya,” katanya.
Ketua PMKRI Jayawijaya, Yanuarius Mirin, mengatakan apabila ada pengaduan ke KPU RI dan sampai saat ini hasilnya belum diketahui, sehingga 10 besar putra putri terbaik Lapago yang sudah dikeluarkan segera diumumkan hasil 5 besarnya.
“Kita berharap Pemilu 2024 bisa berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada diganggu dengan pengaduan–pengaduan dengan kepentingan pribadi. Atas dasar itu kami bersama teman–teman melakukan aksi agar timsel mempertahankan keputusannya 10 besar itu,” katanya.
Sementara itu, perwakilan staf Timsel KPU Papua Pegunungan, Peruntungan Gultom, yang menemui massa aksi menyampaikan bahwa pihaknya siap menampung semua aspirasi dari ketiga kelompok mahasiswa ini untuk diteruskan kepada timsel yang saat ini masih berada di Jayapura.
“Kami hanya menunggu jawaban dari timsel yang ada di Jayapura karena status kami hanya sebatas staf sehingga tidak bisa menjawab dan berbuat apa-apa,” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!