Jayapura, Jubi – Hampir sebagian besar penonton di Kota Jayapura, Timika, dan Sorong tak asing dengan lagu-lagu dari DMP-Doorman’s Project, grup band reggae asal Choviri di Central Honiara, ibukota negara Kepulauan Solomon. DMP-Doorman’s Project tiba di Jayapura melalui jalan darat dari Vanimo, PNG dan menampilkan pertunjukan di Gedung Olahraga (GOR) Army Post Office (APO), Sabtu (27/4/2024).
Salah satu lagu DMP berjudul Balinda, sangat tidak asing bagi anak anak muda di Kota Jayapura. Bahkan penonton juga ikut menyanyikan lagu-lagu lainnya, seperti Sorry, All My Life, Bonege, Beach, Crazy, Girly, Ironically, Long Way Home, Hustle Harder, She Wanna Go, Ukulele, dan Lamina Block.
Hanya pentas sehari di Kota Jayapura, grup anak-anak muda dari Honiara ini berangkat ke Timika dan menghibur warga di Timika di GOR Futsal, Selasa (30/4/2024). Tak puas hanya sehari di Timika, terpaksa DMP asal Solomon ini tambah sehari dan show gratis di Lapangan Timika Indah, Rabu (1/5/2024) dengan koleksi lagu-lagu mereka yang tidak asing di telinga anak anak Papua di Bumi Amungsa.
Tampil show di Timika, mereka langsung menuju Kota Sorong. Di sana musisi DMP memberikan kesempatan kepada anak-anak muda Sorong tampil di panggung menyanyikan lagu-lagu ciptaan mereka yang rupanya sudah akrab dinyanyikan dan didengar.
“Seperti pace DMP yang buka baju ini, seperti tra percaya kalau dong pu lagu anak-anak di Sorong bisa bawakan dong pu lagu,” komentar salah satu warga Kota Sorong dalam akun Tiktoknya.
Kehebohan dan kesan anak-anak Melanesia dari Kepulauan Solomon ini banyak ditampilkan di berbagai akun pribadi media sosial anak-anak muda di Tanah Papua, khususnya di Kota Jayapura, Timika, dan Kota Sorong.
Kompetisi Djooky Music Award (DMA)
Grup band ini muncul sejak 2010 di Honiara dan mengambil langkah besar dalam perjalanan musik dengan ikut dalam kompetisi musik online terbesar di dunia, Djooky Music Award (DMA).
Mengutip https://www.solomonstarnews.com, Victor Lopez, manajer band dan promotor DMP mengatakan mereka sebagai artis Kepulauan Solomon pertama yang bergabung dengan DMA.
“Mereka berhasil mencapai tiga besar di babak kontinental Oseania melawan negara-negara seperti Australia, Selandia Baru, dan Papua Nugini (PNG), dan lolos ke final melawan tiga besar dari Afrika, Asia, Amerika Utara, Eropa, dan Amerika Selatan dengan masuk Top 18 Finalis,” katanya.
Djooky Music Awards adalah kompetisi musik terbesar di dunia, lebih besar dari Eurovision, dengan lebih dari 2.369 nominasi dari 129 negara.
DMP meraih penghargaan Lagu Reggae Terbaik dan Mostyn Hani dari DMP yang dikenal dengan nama panggung ‘Mossa’ juga meraih penghargaan lagu Afrobeat terbaik.
Bradley Pitua dari DMP yang dikenal dengan nama artisnya ‘Blad P2A’ juga menjadi bagian dari kompetisi online tersebut.
Dalam kompetisi keseluruhan, DMP menempati posisi kedua, ‘Mossa’ menempati posisi ketiga, dan ‘Blad P2A’ menempati posisi kedelapan dunia. DMP mendapat 5.060 suara, Mossa 4.324 suara, dan Blad P2A mendapat 2.747 suara. Itu artinya 12.000 orang memilih artis muda Solomon.
Tampil dengan musisi reggae Jamaica
DMP pernah menandatangani kontrak dengan label reggae independen terbesar, ‘Inefable Records’ di Los Angeles, Amerika Serikat dan merilis single pertama mereka dari album baru.
“Kami memiliki 80 persen album yang diselesaikan dengan kolaborasi dengan artis ternama dunia seperti Anthony B, Iyaz, Da’Ville, Collie Buddz, dan Konshens,” kata Manajer DMP Victor Lopez.
“Ineffable Records baru saja merilis proyek ‘Cali Roots Riddim 2021’ yang mencakup single baru kami, ‘Everybody Waiting’ yang diproduksi oleh Collie Buddz dan Johnny Cosmic dari Stick Figure. Proyek ini terdiri dari 27 versi artis reggae terbaik di dunia, termasuk Alborosie, Anthony B, Konshens, Kabaka Pyramid, Kolohe Kai, Demarco & Turbulence, dan masih banyak lagi,” kata Lopez kepada Solomon Star melalui email.
Musisi asal Jamaica, Keith Blair yang lebih dikenal dengan nama panggung Anthony B, seorang DJ Jamaica dan anggota gerakan Rastafari, pernah pula tampil bersama DMP di Honiara dan juga di Australia dan Amerika Serikat.
Anthony B bersama DMP sama-sama merasa bangga dengan gelombang musik kebanggaan yang sangat Afrosentris yang kuat dan keyakinan Rastafarian lainnya, sebagaimana kaum Rastafarian yang tercermin dalam lagu-lagunya. (*)
Discussion about this post