Jayapura, Jubi – Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Balitbangkes Papua memeriksa 45 sampel suspek Covid-19 varian/subvarian Omicron BA.4 dan B.A5. Hasilnya, ditemukan 34 sampel positif terinfeksi varian dan subvarian Omicron BA.4 dan B.A5
Dari 45 sampel yang diperiksa, 42 sampel diantara adalah sampel suspek dari Kota Jayapura. Sejumlah tiga sampel lainnya merupakan sampel suspek dari Kabupaten Mimika.
Sejumlah 45 sampel itu diperiksa melalui metode whole genome sequencing atau WSG. Hasilnya, terdapat tujuh sampel yang positif Covid-19 varian Omicron BA.4, dan 27 sampel yang positif varian Omicron BA.5. Sisanya adalah satu sampel positif varian Delta, dan 10 sampel positif varian Omicron B1 dan B2.
“[Varian Omicron BA.4 dan BA.5] lebih cepat menular, tapi gejalanya tidak seberat varian Delta dan yang lainnya,” kata Kepala Balitbangkes Papua, Antonius Oktovianus kepada Jubi melalui layanan pesan WhatsApp pada Rabu (24/8/2022).
Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 atau Satgas Covid-19 Papua, Silwanus Sumule menyatakan bahwa Varian Omicron BA.4 dan BA.5 mempunyai daya penularan yang tinggi, dengan masa inkubasi atau waktu terinfeksi hingga muncul gejala selama tiga hari. “Keluhan ringan dirasakan bagi mereka yang telah mempunyai imunitas, tetapi berat bagi mereka yang belum mempunyai imunitas,” kata Sumule kepada Jubi melalui layanan pesan WhatsApp pada Rabu.
Sumule menyatakan Pemerintah Provinsi Papua mengimbau masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan dan menjalani vaksin Covid-19. Sumule juga mengimbau tenaga kesehatan di Papua selalu siap menghadapi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19. “Petugas kesehatan tetap waspada. RSUD dan Puskesmas selalu siap sedia menyiapkan tenaga, ruangan rawat inap, obatan, dan bahan habis pakai,” katanya.
Hingga 23 Agustus 2022, Satgas Covid-19 Papua mencatat ada 220 kasus aktif Covid-19. Dari jumlah itu, kasus aktif terbanyak ditemukan di Kota Jayapura (99 kasus) dan Kabupaten Mimika (84 kasus).
Kasus serupa juga ditemukan di Kabupaten Jayapura (8 kasus), Kabupaten Merauke (6 kasus), Kabupaten Jayawijaya (2 kasus), Kabupaten Biak Numfor (3 kasus), Kabupaten Nabire (2 kasus), Kabupaten Keerom (1 kasus), Kabupaten Kepulauan Yapen (2 kasus), Kabupaten Mappi (1 kasus), Kabupaten Sarmi (1 kasus), Kabupaten Yahukimo (3 kasus), Kabupaten Tolikara (1 kasus), Kabupaten Lanny Jaya (1 kasus), Kabupaten Pegunungan Bintang (1 kasus), Kabupaten Mamberamo Tengah (1 kasus), Kabupaten Waropen (1 kasus), Kabupaten Mamberamo Raya (1 kasus), Kabupaten Dogiyai (1 kasus) dan Kabupaten Intan Jaya (1 kasus). (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!