Jayapura, Jubi – Dinas Kesehatan Provinsi Papua melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon atau SKDR terus memantau perkembangan sebaran Covid-19 di berbagai provinsi, dan mewaspadai penyebaran Covid-19 varian baru di Papua. Hingga Sabtu (13/1/2024), SKDR Papua tidak menemukan kasus Covid-19 varian baru di Papua.
Hal itu dinyatakan Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Elia Tabuni di Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Sabtu. “Di Provinsi Papua belum ada laporan terkait perkembangan lonjakan kasus Covid-19. Namun sampai sekarang ada pemantauan melalui SKDR [untuk] deteksi dini dan respons ancaman penyakit yang dapat menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat,” katanya.
Menurutnya, SKDR itu memantau ada tidak lonjakan kasus Covid-19, serta ada tidaknya kasus Covid-19 varian baru. “Pemantauan tetap dilakukan untuk melihat perkembangan Covid-19 dan juga varian baru tersebut,” katanya.
Tabuni menyatakan setiap rumah sakit dan puskesmas telah dilengkapi alat pengukur suhu. Setiap orang yang diketahui mengalami demam disertai pilek akan menjalani pemeriksaan Covid-19.
“Jadi ada pemantauan suhu, kemudian juga ada teknik medis untuk dapat deteksi, sekaligus ada pengambilan sampel. Alat tersebut sudah ada di setiap rumah sakit atau puskesmas, jadi tinggal kami sampaikan saja kepada tim surveilans kami. Mereka akan ambil sampel dan dibawa ke laboratorium dan lakukan pemeriksaan. Kemudian hasilnya dilaporkan positif atau tidak,” katanya.
Dinas Kesehatan Papua juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan pemerintah provinsi lain di Tanah Papua untuk melanjutkan vaksinasi Covid-19. “Kami melakukan zoom meeting dengan provinsi lain untuk bersama-sama distribusi vaksin Covid-19 ke daerah. Tidak lagi sasaran distribusi vaksin, tidak imunisasi biasa,” katanya.
Karena imunisasi Covid-19 sudah masuk dalam program rutin, vaksin Covid-19 itu telah didistribusikan ke puskesmas dan rumah sakit. “Kami sudah memantau logistik di gudang, vaksin ada untuk orang dewasa dan anak dengan usia 12 tahun ke atas,” kata Tabuni.
Ia mengharapkan masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, rajin cuci tangan, dan memeriksakan diri jika sakit. “Kami ada tim namanya Papua Gerak Cepat, yang kami latih di seluruh pelosok untuk semua jenis penyakit yang berpotensi menyebabkan suatu masalah kesehatan yang besar. Tim itu akan turun segera mengatasi agar [penyakit] tidak terlalu meluas, upaya pengendalian begitu,” katanya. (*)
Discussion about this post