Jayapura, Jubi – Acara lima tahunan Kongres Masyarakat Adat Nusantara atau KMAN VI akan diselenggarakan di Papua, tepatnya di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura, pada 24-30 Oktober 2022.
“MRP sangat mendukung pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI. Saya pikir bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat Nusantara, karena kami masih mempertahankan adat dan istiadat,” ujar anggota MRP Pokja Agama, Tony Wanggai, di Jayapura, Selasa (27/9/2022).
Menurutnya, masyarakat Papua khususnya di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura, sangat menerima, menghargai, menghormati, dan menjaga kearifan lokal.
“Dari pelaksanaan KMAN VI ini, bisa saling bertukar pikiran dan pengalaman terutama dengan terkait dengan pengembangan budaya, masyarakat, dan ekonomi, seni dan budaya,” ujarnya.
Dikatakannya, selain mempererat masyarakat adat di Indonesia, pelaksanaan KMAN VI juga sebagai langkah untuk menjaga dan melestarikan budaya.
“Salah satu langkah melestarikan kebudayaan bangsa yang merupakan rumah adat adalah menjaga, merawat, dan tidak merusak rumah adat yang ada di setiap daerah,” ujarnya.
Dikatakannya, meskipun berbeda dalam kebudayaan, tetapi kedudukan sama. Artinya, tidak menganggap budaya sendiri yang paling baik dan tidak meremehkan budaya orang lain.
“Budaya sebagai dasar dari pembangunan yang harus tetap dijaga. Meskipun berada di daerah orang lain, kita tetap menjaga budaya kita dengan tidak menghargai budaya orang lain,” ujarnya.
Wanggai berharap melalui pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI dengan tema “Bersatu pulihkan kedaulatan masyarakat adat untuk menjaga identitas kebangsaan Indonesia yang beragam dan tangguh menghadapi krisis”, dapat memperkuat keberagaman.
“Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI ini merefleksikan apa yang akan dikerjakan lima tahun ke depan sekaligus merumuskan sikap dan pandangan, melakukan dialog, dan menetapkan mekanisme organisasi,” jelasnya. (*)