Jayapura, Jubi – Mantan kapten Persipura, Ferdinand Fairyo atau biasa akrab dipanggil Nando merespons pernyataan juniornya, Ricardo Salampessy pada sesi konferensi pers, usai pertandingan Persipura versus Putra Delta Sidoarjo yang berkesudahan dengan skor imbang 1-1.
Nando menilai pernyataan Ricardo Salampessy yang menyebut dengan permainan dan penampilan Persipura seperti saat ini akan sulit untuk bersaing lolos ke liga 1.
“Kalau simak komentar Ricardo bahwa kalau tim main seperti ini tidak bisa lolos ke liga 1 itu sama artinya pelatih miskin strategi dan cari aman saja,” kata Nando kepada Jubi di Jayapura, Rabu (28/9/2022).
“Saran saya manager panggil pelatih dan menyatakan secara tegas kalau tim Persipura terus kehilangan poin di laga kandang maka kinerja pelatih harus dievaluasi bila perlu copot,” ujarnya.
Mantan pelatih Persipura junior itu menambahkan, sejak liga 2 bergulir dan tim Persipura sudah melewati lima pertandingan. Akan tetapi pelatih belum memiliki komposisi pemain utama yang paten diturunkan dalam tiap laga. Sejak pertandingan pertama melawan Kalteng Putra hingga laga kelima menjamu Putra Delta Sidoarjo, susunan pemain selalu berubah-ubah. Kondisi paling terasa saat meraih hasil imbang melawan Putra Delta Sidoarjo, Selasa (27/9/2022) sore di Stadion Lukas Enembe.
“Sudah tahu lini depan tumpul, tapi tidak siapkan latihan praktis untuk bobol gawang lawan, entah dari dalam kotak penalti dan latihan simulasi harus terus di ulang-ulang, bila perlu latihan 3 jam khusus untuk pemain depan jebol gawang lawan sedangkan pemain lain latihan 40 menit cukup tapi pemain depan wajib menambah jam latihan mengasah finishing goal [penyelesaian akhir mencetak gol ke gawang lawan],” kata Nando.
Menyimak susunan pemain yang dipasang melawan Putra Delta Sidoarjo, menurutnya pelatih mencoba berspekulasi menyimpan sejumlah pemain senior untuk laga gengsi dalam derbi Papua menantang Persewar. Langkah itu sebuah blunder dan kesalahan.
“Jose Mourinho bilang jika alasan takut kena kartu kuning dan tidak bisa tampil di partai berikut lupakan. Tim wajib maksimalkan kemenangan, walaupun tidak dapat tampil di partai berikut itu sudah risiko,” kata Nando.
“Jadi jangan optimistis duluan atau ibarat buat api unggun padahal belum dapat ikan,” ujarnya.
Selain itu Nando menyarankan pelatih perlu menyiapkan dan melatih pemain-pemain yang memiliki spesilias tendangan keras dari luar kotak enam belas meter untuk bisa mencetak gol ke gawang lawan.
Nando mengingatkan, kalau Persipura dengan nama besar sedang berjuang untuk kembali ke level liga 1 tapi kondisi kekinian tim sudah mengalami 1 kekalahan dan 1 hasil draw di kandang, kondisi ini jangan dipandang enteng. “Ini adalah masalah yang wajib manajer pikirkan sebelum tim dengan pangkat empat bintang semakin terpuruk,” ujarnya.
Hal lain juga menjadi atensi Nando adalah kehilangan poin saat menjamu Putra Delta Sidoarjo, pelatih tidak semestinya menyebut kata evaluasi untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya dari capaian hasil pertandingan tersebut.
“Kata evaluasi tidak berlaku lagi dalam kompetisi yang telah berjalan. Seharusnya adalah hasil akhir yang mumpuni, karena untuk itu pelatih dikontrak dan di bayar untuk sebuah hasil atau juara,” katanya.
Nando mengingatkan serta mengajak tim Persipura untuk bercermin dari lika-liku perjalanan musim lalu saat bertarung di liga 1. Faktor internal tim sendiri yang membuat tim harus terdegradasi.
“Kita punya pengalaman di liga 1 ada 11 kekalahan, baru setelah itu manajemen mencopot pelatih dan itu sangat terlambat yang imbasnya kita terdegradasi di akhir kompetisi. Pengalaman ini harus jadi cambuk buat kita jangan sampai terulang lagi,” kata Nando.
Nando mengajak para pemain Persipura tidak perlu menyesali hasil imbang imbang, namun termotivasi untuk selalu tegak melihat ke depan dalam bertarung meraih hasil maksimal di sisa aga Persipura untuk selalu merebut kemenangan demi kemenangan.
Kritik Ricardo Salampessy
Sebelumnya Bek senior Persipura, Ricardo Salampessy ikut mengkritisi kegagalan timnya meraih tiga poin di laga kontra Putra Delta Sidoarjo pada laga lanjutan wilayah timur kompetisi Liga 2 yang berlangsung di Stadion Utama Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (27/9/22). Dalam laga tersebut Persipura hanya bermain imbang dengan skor 1-1.
Ricardo yang ikut bermain di laga tersebut selama 90 menit mengakui hasil imbang itu tak sesuai harapan timnya. Ia bahkan menilai timnya gagal mengunci tiga poin karena lengah di menit akhir.
Mantan bek tim nasional Indonesia itu menyebut, timnya tak akan lolos ke babak selanjutnya jika permainan yang ditampilkan oleh timnya seperti pada laga tadi.
“Hasil imbang ini jujur bukan hasil yang kita harapkan, sebenarnya kita bisa dapat hasil yang lebih baik, tapi di saat kita tidak dapat memanfaatkan keunggulan kita, dan lawan memanfaatkan kelengahan kita dan mencetak gol balasan. Dan saya rasa kita tidak cukup kalau bermain seperti ini kalau ingin lolos ke Liga 1,” kata Ricardo kepada wartawan usai pertandingan. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!