Sentani, Jubi – Tokoh masyarakat adat dari Distrik Ravenirara, Gustaf Toto, meminta Pemerintah Kabupaten Jayapura membangun fasilitas tambatan perahu bagi masyarakat di Kampung Yongsu Desoyo, Yongso Spari, Necheibe, dan Kampung Ormu Wari.
Menurutnya, akses jalan darat sudah tembus di Kampung Yongsu Spari, tetapi kampung lain di Ravenirara hanya bisa dijangkau dengan jalur laut. Oleh sebab itu, fasilitas tambatan perahu sangat penting bagi masyarakat.
“Selama ini masyarakat memanfaatkan dinding batu, bahkan hanya dengan menghitung ombak yang bergulung ke pantai sebagai sarana membawa speedboat bisa bersandar atau berlabuh di tepian pantai,” ujarnya, saat ditemui di areal perkantoran Bupati Gunung Merah Sentani, Kamis (16/6/2022).
Dikatakan, hampir semua kampung di Distrik Ravenirara tidak memiliki tambatan perahu, padahal fasilitas ini dapat dimanfaatkan juga oleh masyarakat untuk membawa hasil tangkapan ikan laut.
“Perahu-perahu pemborong ikan bisa bersandar di tambatan perahu itu, untuk melaksanakan transaksi jual beli hasil tangkapan mereka,” jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jayapura, Patrinus Sorontouw, mengatakan dari hasil kunjungan kerja ke Distrik Ravenirara beberapa waktu lalu, tambatan perahu termasuk dalam usulan masyarakat terkait kebutuhan fasilitas pendukung. Setiap Musrenbang selalu ada usulan tentang pembangunan tambatan perahu, tetapi belum terealisasi.
Di Kampung Yonsu Desoyo juga ada satu tambatan perahu yang pembangunannya tidak sesuai dan tidak tepat sasaran. Tambatan perahunya sudah hancur dan tidak digunakan lagi oleh masyarakat. Selain itu, posisi tambatan perahunya jauh dari bibir pantai.
“Setiap kampung di Ravenirara langsung berhadapan dengan laut lepas, dibutuhkan survei lokasi yang baik serta penentuan titik pemancangan tiang yang akurat, agar fasilitas tersebut bisa bertahan ketika ada gelombang yang besar,” ujarnya. (*)
Discussion about this post