Sentani, Jubi – Menjelang perayaan hari Natal dan Tahun Baru, suasana Pasar Pharaa Sentani, Kelurahan Hinekombe, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, masih sepi. Sementara harga bahan pokok (Bapok) terpantau normal, khususnya bahan natura seperti rempah -rempah dan sayuran serta daging.
Pantauan Jubi langsung di Pasar Pharaa, Senin (16/12/2024), ada belasan hingga puluhan lapak-lapak baru yang terbangun di setiap gang dan lorong didalam los pasar yang awal bulan ini mengalami musibah kebakaran.
“Kemarin habis terbakar, dan sebagian besar tempat di sini (di dalam pasar) sudah ada orangnya sehingga berdempetan seperti ini bisa dimaklumi, sialnya adalah pembeli yang tidak ramai lagi seperti tahun-tahun sebelumnya mendekati hari Natal dan Tahun Baru,” ujar Syamsul, salah satu pedagang ikan laut di Pasar Pharaa Sentani.
Pria asal Sulawesi Selatan yang lahir dan besar di Sentani ini lalu menyebutkan, harga ikan tuna yang dijualnya ini sejak beberapa bulan terakhir tidak mengalami perubahan. Meski stok ikan tergantung dari cuaca yang setiap saat berubah.
“Per ekor yang besar harganya 70 hingga 75 ribu rupiah, yang paling besar bisa 100 hingga 150 ribu rupiah. Sementara yang sudah dipotong atau di bagi-bagi sesuai ukuran dijual dengan harga 40 ribu rupiah,” katanya.

Ikan tuna ukuran standar di pasar Pharaa Sentani – Jubi/Engel Wally
Harga ikan hampir tidak jauh beda dengan harga ayam potong lokalan. Salah satu pedagang ayam di pasar itu, Ridwan menjelaskan, harga daging ayam potong atau ayam lokal masih normal, belum mengalami kenaikan harga. Harga ini biasa tergantung juga dengan stok atau ketersediaan barangnya.
“Saat ini masih normal per ekor yang ukuran standar hanya 45 ribu rupiah. Ukuran besar seperti ayam broiler ini bisa 120 ribu per ekor, kalau stok sudah berkurang biasa naik di kisaran 10 hingga 20 ribu rupiah dari harga normal,” ujarnya.
Ridwan juga mengaku, pasca kebakaran, Pasar Pharaa Sentani terlihat sepi pembeli. Kebanyakan para pedagang yang sibuk membangun lapak dan kios baru untuk melanjutkan menjual dagangan mereka yang tersisa atau luput dari kebakaran kemarin.
“Jika ramai pembeli, stok ayam bisa sampai 100 ekor habis dalam sehari. Apalagi yang sedang ada acara Natalan seperti saat ini, tetapi ini sudah dua minggu masih sepi saja,” katanya.
Khusus daging Babi, harganya perkilogram mencapai 120 ribu rupiah, Pemesanan daging Babi masih jauh lebih baik ketimbang daging lainnya.
“Apalagi mendekati hari perayaan Natal dan tahun baru, sudah ada banyak orang yang memesan daging melalui pesan WhatsApp kepada kami. Dan rata-rata yang di pesan itu diatas 5 kilo hingga 10 kilogram,” ujar Agustina Bunga pemilik kios daging Babi di Pasar Pharaa Sentani.
Dikatakan, daging babi yang terjual setiap hari atau waktu normal bisa 50 kilo yang laku, menjelang hari-hari besar atau hari natal dan tahun baru bisa 60 kilo bahkan 100 kilo per hari.
“Selain sistem jual beli daging, kami juga beli babinya. Dua bulan sudah kami re stok babi yang hidup ukuran 40 kilo hingga 100 kilo,” ujarnya.
Kepala Pasar Pharaa Sentani, Keliopas Mehue mengatakan kondisi Pasar Pharaa Sentani pasca kebakaran awal Desember lalu, memang banyak berubah.
Dikatakan, pihaknya bersama 300 san lebih pedagang di dalam pasar ini sedang membagi tempat serta membangun kembali lapak dan kios agar aktivitas jual beli tetap berjalan seperti biasanya.
“Pasar ini memang terlihat sepi pembeli, tetapi harga dasar barang jualan belum mengalami perubahan karena soal harga barang bukan pedagang yang tetapkan,” ujarnya.
Lanjut Keliopas, seperti harga sayur wortel yang dibeli perkarton 220 ribu rupiah dari luar, kentang per karung harga nya 620 ribu, lalu bawang putih perkilonya dijual 50 ribu rupiah, bawang merah 60 ribu rupiah perkilo, jahe biasa 50 ribu perkilo, jahe merah 55 ribu rupiah, ayam potong 45 ribu rupiah, ayam ukuran besar 120 ribu rupiah serta untuk daging babi perkilonya 120 ribu rupiah.
“Khusus untuk daging ayam, kemarin tempat mereka terbakar sehingga sebagian besar pedagang yang membeli atau menyimpan untuk stok haru mencari jalan untuk membeli lagi,” katanya.
Bahan rempah-rempah dan sayuran, kata Mehue seperti cabai merah dan cabai kriting masih 55 ribu rupiah per kilo, tomat 32 ribu rupiah per kilo, pada dan kemiri 25 ribu rupiah per kilo serta sayur kol 20 ribu per kilo,Buncis 25 ribu rupiah per kilo, serta sayur sawi 50 ribu rupiah per karung.
“Menjelang perayaan natal dan tahun baru, dalam kondisi seperti ini kita berharap agar stok bapok tetap aman terkendali sehingga masyarakat bisa melewati perayaannya juga dengan sukacita,” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!