Waghete, Jubi – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Deiyai, Papua menyelenggarakan pelatihan teknis Unit Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan pemberdayaan ekonomi keluarga.
Ini dilakukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat dan semangat berwirausaha serta meningkatkan keterampilan di bidang ekonomi produktif bagi masyarakat. Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula kantor DP3AKB, Kabupaten Deiyai, Senin, (29/8/2022).
Menurut Kepala DP3AKB Deiyai, Berta Ukago, program pemberdayaan keluarga adalah salah satu sasaran nasional melalui kelompok-kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera – UPPKS terutama bagi keluarga pra sejahtera dalam upaya meningkatkan pendapatan menuju tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
“Kegiatan ini kami menekankan pada aspek kualitas produksi, variasi produk serta jangkauan pemasaran. Jadi ada 15 kelompok yang telah terbentuk ini kami harapkan keluarga mampu meningkatkan kreativitas yang ada dan bahan-bahan lokal yang tersedia,” ujar Berta Ukago kepada Jubi.
Lanjut dia, keluarga yang secara mental dan spiritual disiapkan untuk berwira usaha, dididik keterampilan dan kemampuan berwira usaha sesuai dengan minat dan bakatnya.
Hal ini mengingat tidak semua keluarga memiliki potensi. Tidak dapat dipungkiri, memasuki era globalisasi ini, sering dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat dan kompetitif. Bukan hanya dalam aspek pengetahuan, teknologi dan industri, melainkan juga dalam aspek ekonomi.
“Dengan konsep ini, kami melihat secara utuh yaitu sebagai diri pribadi, sebagai anggota keluarga, sebagai anggota masyarakat, sebagai warga Negara dan sebagai himpunan kuantitas,” ujarnya.
Pihaknya juga memberikan sejumlah alat penunjang dan dana pembinaan agar masyarakat bisa mengembangkan potensi untuk mendapatkan penghasilan guna memenuhi kebutuhan keluarga.
“Kami juga bagi alat-alat penunjang seperti kompor besar, dana pembinaan, bibit-bibit dan tali atau nilon asli agar bisa membuat keterampilan yang ada pada mereka,” kata Ukago.
Selain itu, pihaknya juga menghadirkan seorang mentor yang melatih seperti membuat piring rotan, topi rotan, keranjang rotan, pot bunga rotan dan lainnya kepada para Mama-mama Papua asli Deiyai.
“Pak Pigai sudah melatih mereka (Mama-mama) tentang tata cara membuat piring dari rotan, semoga mereka bisa kembangkan kreativitasnya guna meningkatkan penghasilan tambahan,” kata dia.
Sementara, Ketua Kelompok Sari Debei Awamai Production, Meki Pigai yang dihadirkan sebagai narasumber sekaligus pelatih mengatakan, dirinya mendirikan kelompok kerajinan tangan itu sejak tahun 2016 bermodal pernah belajar menganyam toki kasur dan bantal menggunakan rotan ketika masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
“Yang kami biasa bikin itu piring rotan, topi rotan, keranjang rotan, gelang, tudung makanan, pot bunga, tempat piara ayam menggunakan bambu,” katanya.
Jika memiliki keterampilan itu, kata dia, banyak pihak bakal pesan untuk dibuatkan apalagi Deiyai berada di tengah tiga kabupaten.
“Pembeli banyak. Ada pejabat di tiga kabupaten (Dogiyai, Deiyai dan Paniai), banyak organisasi yang ada di tiga kabupaten, banyak gereja, banyak warung makan, juga setiap Emaawa (rumah adat suku Mee) sangat membutuhkan kerajinan-kerajinan seperti ini. Saya harap Mama-mama yang ikut pelatihan ini bisa kembangkan dan datangkan uang,” katanya. (*)