Merauke, Jubi – Sebanyak 120 pelaku usaha mirko kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Merauke, Papua mengikuti pelatihan kewirausahaan berbasis digital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggandeng Kementrian PPN/Bappenas di Merauke, Senin (22/8/2022).
Seluruh peserta pelatihan tersebut adalah kaum perempuan dengan status ibu rumah tangga, dan sebagian besar di antaranya merupakan orang asli Papua (OAP).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Merauke, Thomas Kimko menyatakan pelatihan dengan tema Digital Entrepreneurship Academy and Women is Digital Entrepreneurship dilaksanakan selama dua hari. Dalam kegiatan tersebut, peserta diberikan informasi terkait dasar-dasar kewirausahaan digital dalam era 4.0.
Menurut Kimko, pelatihan tersebut bertujuan mempersiapkan masyarakat, kaum perempuan khususnya dalam mengisi dan pemenuhan profesi tenaga kerja di bidang digital.
“Pelatihan ini untuk mendorong pelaku usaha, kaum perempuan terutama, untuk bisa memanfaatkan teknologi atau era digitalisasi untuk meningkatkan usaha mereka,” kata Kimko.
Dalam pelatihan tersebut, kata Kimko, pelaku usaha kecil tidak hanya diajarkan bagaimana cara memasarkan produk mereka melalui aplikasi yang tersedia, seperti Facebook, Instagram dan lain-lain. Pelaku usaha juga diajarkan cara membangun atau memulai sebuah usaha, cara mengemas produk hingga mekanisme pemasarannya.
“Pesertanya dari dunia usaha yang merupakan binaan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Dinas Perindagkop, dan juga Dinas Kominfo. Sasaran utama kita adalah pelaku usaha orang asli Papua, tapi kita juga memberikan kesempatan kepada teman-teman pelaku usaha nusantara lain untuk ikut,” tuturnya.
Kimko menambahkan bahwa para pelaku UMKM Merauke yang selama ini telah menjalankan usaha berbasis digital akan diberi kesempatan untuk berbagi pengalamannya dengan para pelaku usaha yang lain.
“Belum semua pelaku UMKM memanfaatkan teknologi. Kendalanya terkait SDM, selain belum terlalu banyak edukasi terkait dengan bagaimana pentingnya kita memanfaatkan teknologi dalam berwirausaha. Karenanya dalam pelatihan ini kita juga membuka ruang untuk berbagi pengalaman dan diskusi,” tutupnya.
Salah satu pelaku usaha kecil di Merauke, Anastasia Bunmop mengatakan bahwa dia tertarik mengikuti pelatihan tersebut karena ingin belajar banyak cara mengembangkan usaha berbasis digital. Selama ini Bunmop menjual produk usahanya secara offline, dia berniat mengubah metode penjualannya.
“Saya membuat aneka kue, lalu itu dititipkan di kios-kios. Saya tidak bisa mengukur seberapa besar minat orang. Tapi kalau (dipasarkan) melalui aplikasi, kita bisa tahu seberapa banyak orang yang berminat,” kata Bunmop.
Ia menambahkan, pelatihan tersebut memberikan motivasi kepadanya untuk lebih giat dan cerdas dalam berwirausaha. Terutama di era digital saat ini, banyak orang yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
“Jadi kita di rumah tidak hanya mengharapkan gaji suami, tapi ikut membantu meningkatkan dan menambah ekonomi keluarga. Selama ini saya menjual kue di kios-kios. Dengan mengikuti pelatihan ini, saya belajar bagaimana cara untuk memasarkan dengan lebih baik,” tutupnya. (*)