Jayapura, Jubi – Pasar Inpres Dok IX sejak pertama kali dibangun jarang sekali dikunjungi oleh pembeli untuk berbelanja. Apalagi banyak penjual di pinggir jalan yang menjual ikan membuat pembeli enggan masuk ke dalam Pasar Inpres.
Tidak heran jika penjual yang biasa menjual ikan hasil tangkapan mereka di Pasar Inpres Dok IX terpaksa melepaskan ikan mereka kepada penadah ikan dari Pasar Hamadi.
Melkias Ayomi, yang tinggal di sekitar pasar Inpres biasanya membawa hasil tangkapan ikan ke Pasar Inpres Dok IX. Namun, akibat melihat kondisi pasar yang sepi dan penadah ikan sudah tidak ada lagi. Ayomi memutuskan untuk menjualnya ke penadah ikan di Pasar Hamadi, Jayapura, Papua.
Ayomi mengatakan, ia merasa rugi menjual ikan hasil tangkapan di Pasar Hamadi karena hasil tangkapannya dipotong 10 persen.
“Kalau hari ini kami dapat ikan tuna ukuran besar lima hingga enam ekor bisa dapat Rp 7 juta dipotong Rp 700 ribu. Sedangkan di Pasar Inpres kalau hasil tangkapan harganya Rp 5 juta, ya saya terima Rp 5 juta,” kata Ayomi kepada jubi.id Selasa (26/9/2023).
Ayomi menambahkan yang mempengaruhi masyarakat masuk ke dalam Pasar Inpres penjual ikan dan penjual sayur.
Sementara itu, Hasrudin pedagang kelontong dan juga pedagang ikan keliling mengeluh sepi pembeli yang mau datang berbelanja.
“Dulu biasanya belanja untuk stok barang bisa satu bulan tiga kali, sekarang satu kali belanja tiga sampai empat bulan baru belanja barang,” kata Hasrudin seraya menambahkan pendapatan per hari tergantung pembeli.
“Kalau orang belanja Rp 100 ribu,pendapatan Rp 100 ribu per hari kalau tidak ada pembeli tidak ada pemasukan,” kata Hasrudin.(*)