Manokwari, Jubi – Hujan deras sejak pukul 4 hingga 6 sore di Distrik Tanah Rubu, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat menyebabkan air merendam rumah warga setinggi lutut orang dewasa. Air juga menggenangi gereja dan musala di kampung itu.
Hingga pukul 8 malam warga berkumpul di jalan utama menunggu air surut di rumah mereka.
“Kami sekarang berada di jalan besar karena kitorang punya rumah tergenang air,” kata Sagiane Sahea (54) warga Kampung Warami, Distrik Tanah Rubu, Sabtu (4/5/2024).
Ia menuturkan kondisi rumah warga di Kampung Warami masih tergenang meski hujan sudah reda. “Rumah warga semuanya tergenang air, tidak hanya di Kampung Warami, tetapi juga di kampung-kampung sekitarnya, seperti Kampung Waterdam,” katanya.
Amir, warga lainnya menyebutkan hujan sore itu juga menyebabkan longsor di Jalan Trans Papua Barat, tepatnya di dekat tanjakan Acemo. Tanjakan Acemo merupakan kawasan Jalan Trans Papua Barat yang menghubungkan Kabupaten Manokwari dengan Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni.
“Ada longsor di tanjakan Warami,” katanya.
Amir berharap Penjabat Gubernur Papua Barat memerintahkan Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk membongkar jalan akses di kawasan itu sehingga ke depan tidak terjadi lagi hal semacam itu.
“Ini kan hanya satu akses utama sehingga ketika air hujan dari gunung dia merembes ke permukiman warga,” kata Amir.
Nelwan Amunao, warga lainya, menutur hujan deras di kawasan gunung menyebabkan luapan air kali ke permukiman warga. “Hujan di gunung jadi kali dia meluap,” katanya.
Nelwan meminta Kepala Distrik Tanah Rubuh turun langsung ke lapangan agar melihat kondisi warga sehingga dapat melaporkan ke Kementerian dan Dinas terkait.
“Kami minta pemerintah terkait agar mendatangkan ekskavator,” katanya.
Ia juga menyebutkan beberapa rumah ibadah tergenang air dan kondisi terjadi akibat luapan air di Kali Gunung. Warga mengkhawatirkan air laut bakal naik akibat abrasi pantai.
Saat ini warga berjibaku menyelamatkan pakaian dan peralatan elektronik di dalam rumah agar tidak terendam.
Irman Ahmad warga Kampung Waterdam mengatakan saat ini air sudah mulai surut, hanya saja di beberapa kampung tetangga masih ada genangan air. “Banjir saat ini mulai surut, tetapi di beberapa titik seperti di Kampung Warami induk masih tergenang,” kata Ahmad.
Ia mengaku di Kampung Waterdam terdapat 30 rumah terkena dampak banjir. Sebagian penghuninya mengungsi ke rumah yang tidak terendam banjir.
Belum diketahui secara pasti jumlah kepala keluarga di kawasan itu yang terkena banjir. Kepala BPBD Papua Barat belum menjawab ketika dikonfirmasi Jubi. (*)
Discussion about this post