Nabire, Jubi – Komandan Batalyon Dullamo Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB, Aibon Kogoya mengaku bertanggungjawab atas aksi penembakan terhadap seorang prajurit TNI di pos TNI Kampung Migatapa, Desa Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tegah, pada Rabu (24/1/2024).
Aibon Kogoya mengatakan dalam insiden itu tidak ada anggota TPNPB meninggal. Setelah menembak seorang prajurit TNI itu, pasukan Kogoya telak menarik mundur pasukannya dari Titigi.
“Kami sudah menembak mati satu anggota TNI. Kami meminta dengan tegas kepada pejabat pusat sampai dengan daerah, segera cabut [izin penambangan] Blok Wabu. Jika tidak, kami akan [teruskan] perang,” kata Kogoya.
Komandan Operasi Markas Komando Daerah Pertahanan III Dullamo, Rusak Mirip mengatakan pihaknya meminta penutupan segala bentuk investasi di Tanah Papua, khususnya di Intan Jaya. “Karena semua orang datang ke Papua untuk memburu emas Papua serta orang Papua kulit hitam dan rambut keriting. Saya akan pimpin perang sampai Papua merdeka dan berdaulat di atas tanah kami,” katanya.
Mirip meminta para calon anggota legislatif berhenti memberikan janji omong kosong kepada rakyat. “Kami pesan saja, kalian hati-hati saat datang ke tempat di mana [kami] sedang pasang api revolusi. Kalian jangan main-main [dengan] perjuangan [kami] dan memperpanjang penderitaan rakyat Papua di dalam pangkuan kolonial Indonesia. Kalian stop jadi penjilat kolonial Indonesia,” katanya. (*)