Jayapura, Jubi – Setelah pergantian tahun, harga sejumlah komoditas bumbu dapur di Kota Jayapura, Provinsi Papua, berangsur turun atau bergerak kembali ke kondisi normal. Selisih penurunannya sekitar Rp10 ribu hingga Rp50 ribu sekilogram jika dibandingkan dengan saat menjelang Natal.
Berdasarkan pantauan Jubi di Pasar Regional Youtefa, Rabu (3/1/2024), penurunan harga tersebut, di antaranya terjadi pada cabai rawit, cabai merah keriting, dan tomat. Adapun harga bawang merah dan bawang putih relatif stabil.
Halimah, 60 tahun, pedagang Pasar Regional Youtefa mengatakan harga komoditas bumbu dapur menjadi turun karena ketersedian stok tidak sebanding dengan permintaan. Stok saat ini relatif banyak, tetapi pembelinya menurun jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu.
“[Harga sekarang] turun sekali. Saat Desember, cabai rawit [mencapai harga] Rp180 ribu hingga Rp200 ribu sekilogram, sedangkan sekarang Rp150 ribu sekilogram,” kata Halimah.
Penurunan harga juga terjadi pada cabai keriting, yang sebelumnya Rp120 ribu menjadi Rp80 ribu sekilogram, dan tomat, yang sebelumnya Rp40 ribu menjadi Rp20 ribu sekilogram. Adapun bawang putih dan bawang merah tetap diharga Rp50 ribu sekilogram
“Lebih mahal [saat menjelang] Natal [jika dibandingkan dengan sekarang]. Harga jual [bumbu dapur] dari petani juga [mulai] turun,” kata Wati, 42 tahun, pedagang lainnya di Pasar Regional Youtefa.
Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Sentral Hamadi. Harga sejumlah komoditas bumbu dapur mulai kembali normal, setelah sempat melambung saat menjelang Natal, dan Tahun Baru.
Di Pasar Sentral Hamadi, sejumlah pedagang menjual cabai rawit seharga Rp140 ribu sekilogram, cabai keriting seharga Rp70 ribu sekilogram, dan tomat seharga Rp22 ribu sekilogram. Adapun bawang merah dan bawang putih masing-masing Rp50 ribu sekilogram.
“Naik-turun harganya menyesuaikan dengan harga beli dan [pasokan] dari distributor di Pasar Youtefa. Harga bumbu dapur [menjadi] naik saat Desember karena ketersediaan [pasokan] dari distributor sedikit [terbatas],” kata Kelvin, 24 tahun, pedagang di Pasar Sentral Hamadi. (*)