Jayapura, Jubi – Sebanyak 23 Sekolah Menengah Pertama atau SMP di Kota Jayapura telah menerapkan implementasi kurikulum merdeka atau IKM guna menyukseskan profil pelajar pancasila.
“Saat ini, kami masih terus melakukan adaptasi agar pelaksanaanya berjalan dengan baik,” ujar Kepala SMP Negeri 1 Jayapura, Purnama Sinaga di SMP Negeri 1 Jayapura, Senin (5/9/2022).
Dikatakannya, Kurikulum Merdeka yang diluncurkan 2022 ini merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang dikeluarkan sejak Desember 2019, guna pengembangan dan penerapan dalam merespons pandemi Covid-19.
“Sekolah yang melaksanakan IKM masih dalam tahap pembekalan bagi guru berupa in house training yang dilaksanakan sekolah. Kurikulum ini lebih fleksibel dan memberikan keleluasan peserta didik dan guru untuk berpikir lebih kreatif,” ujarnya.
Purnama menjelaskan, IKM hanya boleh dilaksanakan oleh sekolah penggerak dan sudah mendapatkan SK dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Sekolah penggerak, baik angkatan satu dan dua secara otomatis mengimplementasikan kurikulum merdeka. Bagi sekolah yang belum diterbitkan SK, masih menggunakan Kurikulum 2013 atau K13,” ujarnya.
Purnama menambahkan, SMP Negeri 1 Jayapura sudah mulai melakukan penyusunan perangkat pembelajaran dan penyusunan operasional sekolah, pembenahan dan pendampingan dari kepala sekolah dan komite sekolah kepada guru.
“Jadi, selama 1 jam kami duduk mendiskusikan modul pembelajaran dan asesmen penilaian (setelah proses belajar mengajar), karena IKM ini masih baru dan kami terus melakukan pendalaman materi,” ujarnya.
Purnama berharap penerapan IKM, kreativitas dan inovasi menjadi kata kunci dalam implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah guna memajukan pendidikan di Kota Jayapura.
“IKM adalah sebagai langkah awal untuk memahami Kurikulum Merdeka dan bagi sekolah yang tidak bisa mandiri sebagai sekolah penggerak, dengan mengikuti program pelaksanaan IKM maka secara tidak langsung sudah bisa menerapkan IKM,” jelasnya. (*)