Sentani, Jubi – Kepala Kepolisian Resor atau Polres Jayapura, AKBP Fredrickus WA Maclarimboen mengatakan sekitar 500 personil gabungan polisi dan tentara ditempatkan di Kampung Karya Bumi, Distrik Namblomg, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Mereka mengamankan kampung itu pasca amuk massa yang dipicu meninggalnya seorang warga bernama Daud Bano karena dibacok prajurit TNI pada Senin (1/1/2024).
Hal itu disampaikan Fredrickus saat ditemui di Kampung Karya Bumi, Kabupaten Jayapura, pada Rabu (3/1/2024). “Ada 500 aparat gabungan yang bertugas melakukan pengamanan,” ujarnya.
Pembacokan terhadap Daud Bano terjadi di Kampung Karya Bumi Besum pada Senin (1/1/2024) pagi. Sebagian Kampung Karya Bumi Besum adalah lokasi permukiman transmigran yang terletak di Distrik Namblong.
Maclarimboen mengatakan ratusan personel polisi dan tentara berjaga di beberapa titik akses keluar-masuk Kampung Karya Bumi. Pada Rabu siang, sejumlah anggota polisi berjaga di tiga jalan masuk ke kampung itu.
Sejumlah satu mobil water canon dan sekitar enam mobil lain juga ditempatkan di sana. Sejumlah tentara terlihat mendokumentasikan kerusakan yang ditimbulkan amuk massa yang terjadi Senin malam.
“Untuk saat ini situasi aman terkendali pasca pemakaman kemarin. Saat ini kami sedang melakukan pengamanan,” kata Maclarimboen.
Ia mengatakan aparat kepolisian juga sedang melakukan pendataan kerusakan rumah, dan sejumlah kendaraan yang dirusak massa yang marah mendengar kabar kematian Daud Bano. Menurut Maclarimboen, pihaknya mencatat ada delapan rumah warga yang dibakar.
Selain itu, kantor Pemerintah Kampung Karya Bumi Besum dan balai pertemuan warga di sana juga dibakar massa. “Saat ini kami sedang melakukan pengamanan, dan juga melakukan pendataan terkait kerusakan yang terjadi di tempat ini,” ujarnya.
Maclarimboen menghimbau masyarakat untuk sama-sama menjaga keamanannya dan tidak terprovokasi. Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Jayapura dan masyarakat sedang melaksanakan pertemuan untuk menyelesaikan persoalan itu.
“Untuk saat ini ,situasi aman terkendali, pasca pemakaman kemarin. [Diperlukan] peran serta kita semua, masyarakat, untuk menjaga keamanan dan tidak terprovokasi,” katanya.
Pada Selasa, Ketua RT 19 Kampung Karya Bumi, Ali Yelipele mengatakan pembacokan itu terjadi sekitar pukul 06.00 WP. Diduga, Daud Bano dan pelaku berselisih setelah Daud meminta rokok kepada pelaku.
Yelipele mengatakan sebelum pembacokan itu, Daud Bano sempat bertengkar dengan pelaku. “Almarhum itu sempat berkelahi dengan tentara itu. Adik Daud ambil kayu, pukul tentara di [bagian] belakang. Tentara itu cabut parang [dan] ayun, kena leher [Daud],” ujarnya saat dihubungi melalui panggilan telepon pada Selasa.
Wakil Sementara Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Chandra Kurniawan menyatakan seorang anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa), Sertu AD diduga melukai korban dengan senjata tajam karena terdesak saat dikeroyok sejumlah warga yang mabuk. Ia mengatakan Sertu AD sudah diamankan dan tengah dirawat karena lukanya.
“Soal proses hukum, akan kami lihat nanti, sebab kasusnya sedang diselidiki. Yang jelas, sebenarnya anggota Babinsa itu membela diri saat dikeroyok dan dipukuli sekelompok warga,” kata Chandra di Kota Jayapura pada Selasa. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!