Jayapura, Jubi – Jenazah Daud Bano, warga Kampung Kwansu, Distrik Kemtuk, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, yang meninggal setelah dibacok orang yang diduga prajurit TNI, dimakamkan di lapangan Kampung Karya Bumi Besum, Distrik Nablong, Kabupaten Jayapura, pada Selasa (2/1/2024). Sekitar 1.000 warga yang menghadiri pemakaman itu menuntut pelaku yang membacok Daud Bano diproses secara hukum.
Pembacokan terhadap Daud Bano terjadi di Kampung Karya Bumi Besum pada Senin (1/1/2024) pagi. Sebagian Kampung Karya Bumi Besum adalah lokasi permukiman transmigran yang terletak di Distrik Namblong.
Ketua RT 19 Kampung Karya Bumi Besum, Ali Yelipele mengatakan pembacokan itu terjadi sekitar pukul 06.00 WP. Diduga, Daud Bano dan pelaku berselisih setelah Daud meminta rokok kepada pelaku.
Yelipele mengatakan sebelum pembacokan itu, Daud Bano sempat bertengkar dengan pelaku yang diduga prajurit TNI. “Almarhum itu sempat berkelahi dengan tentara itu. Adik Daud ambil kayu, pukul tentara di [bagian] belakang. Tentara itu cabut parang [dan] ayun, kena leher [Daud],” ujarnya saat dihubungi melalui panggilan telepon pada Selasa.
Yelipele mengatakan ia sempat mengejar pelaku, namun pelaku lolos. Ia kemudian membawa Daud ke Puskesmas Genyem, namun nyawa Daud tidak tertolong.
“Saya keluar bawa jubi, kejar tentara itu, tapi [dia] masuk ke hutan. Saya amankan almarhum, kasih naik ke mobil untuk bawah ke Puskesmas Genyem. [Daud terlentang] di aspal 30 menit, baru dia punya urat-urat [di leher] putus [dan] darah sudah gumpal-gumpal. [Saat] saya bawa ke rumah sakit, [Daud] masih ada nafas, tapi mata sudah tidak terbuka. Sampai di puskesmas, petugas tidak ada [karena] hari libur,” katanya.
Yelipele menduga pelaku adalah prajurit TNI. “[Pelaku] pindahan dari Wamena, tugas [di] Koramil Nimboran baru satu bulan,” kata Yelipele.
Dimakamkan di lapangan
Kabar kematian Daud Bano tersebar cepat, dan membuat sekitar 1.000 warga dari berbagai kampung di Distrik Kemtuk dan Distrik Namblong mendatangi Kampung Karya Bumi Besum. Mereka antara lain datang dari Kampung Kwansu, Bonggrang, Mamei, Mamda, Mamda Yawang, Sabron, Sumbe, Ibub, Sawoy, Kestrmung, Sermai, dan Hamonggrang.
Sebagian dari para warga dari berbagai kampung itu telah berada di Kampung Karya Bumi Besum sejak Senin malam. Mereka menuntut pertanggungjawaban pelaku yang membacok Daud Bano.
Salah satu warga kampung Mamei yang menghadiri pemakaman itu, Yustus Yekusaman mengatakan sebagian warga Kampung Karya Bumi Besum telah mengungsi ke Nimbokrang.
“Warga [Kampung Karya Bumi Besum] sudah mengungsi ke Nimbokrang. Warga [dari kampung lainnya] akan palang [dan menutup akses keluar-masuk] kampung itu sampai masalah selesai. Pelaku [harus] diproses hukum secara terbuka,” ujarnya.
Jenazah Daud Bano akhirnya dimakamkan di lapangan yang ada di Kampung Karya Bumi Besum pada Selasa sore. Pemakaman itu berlangsung sekitar pukul 16.00 WP. (*)
Ralat: Berita ini mengalami perbaikan judul pada 5 Januari 2024 pukul 18.17 WP. Judul berita “Korban pembacokan di Kemtuk dimakamkan, warga tuntut pelaku diproses hukum” diperbaiki menjadi “Korban pembacokan di Namblong dimakamkan, warga tuntut pelaku diproses hukum”. Kami memohon maaf atas kesalahan tersebut.