Jayapura, Jubi – Hasil Sensus Pertanian 2023 di Papua mencatat total jumlah petani di Papua mencapai 65.152. Dari jumlah itu, sejumlah 22.729 orang diantaranya, atau setara 34,89 persen, merupakan petani milenial yang berumur 19 sampai dengan 39 tahun.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik Papua, Adriana Helena Carolina saat peluncuran hasil Sensus Pertanian 2023 di Kota Jayapura, Senin (4/12/2023).
“Masih banyak petani milenial yang belum menggunakan teknologi digital. Tercatat ada sebanyak 1.144 yang menggunakan teknologi digital, sedangkan 21.585 lainnya tidak menggunakan teknologi digital,” katanya.
Menurut Adriana, sebanyak 3.269 petani yang berumur lebih 39 tahun justru menggunakan teknologi digital. Sedangkan petani dengan umur kurang dari 19 tahun yang menerapkan penggunaan teknologi digital hanya satu orang.
Jika dihitung per kabupaten/kota, ujar Adriana, Kabupaten Jayapura menjadi daerah dengan jumlah petani milenial terbanyak di Papua, mencapai 4.654 orang atau setara 20,48 persen dari keseluruhan petani yang berusia 19-39 tahun.
“Terbanyak kedua yakni di Kabupaten Biak Numfor, lalu disusul Keerom. Jumlahnya masing-masing sebanyak 3.717 dan 3.630 orang,” ujarnya.
Adriana menuturkan petani milenial dapat menjadi salah satu indikator tingkat regenerasi di sektor pertanian. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital juga diharapkan dapat menciptakan pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan.
“Itu sejalan dengan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pedoman Gerakan Pembangunan Sumber Daya Manusia Pertanian Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045. Dalam peraturan ini menyatakan, petani milenial merupakan petani berusia 19-39 tahun dan atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital,” tutupnya. (*)