Jayapura, Jubi – Anggota DPR Papua Laurenzus Kadepa mengajak Orang Asli Papua di manapun berada untuk bisa menghindari konflik horizontal sesama Orang Asli Papua. Ia menegaskan orang Papua harus baku lindungi untuk menyelamatkan sesama orang Papua.
“Sikap saya selama ini jelas, bahwa saya menolak kekerasan dalam bentuk apapun, apalagi konflik sesama Orang Asli Papua. [Itu] harusnya kita hindari,” katanya kepada Jubi melalui panggilan telepon pada Kamis (31/8/2023).
Kadepa mengajak Orang Asli Papua (OAP) untuk saling melindungi dan bertahan dari situasi apapun, sehingga OAP bisa selamat di atas Tanah Papua tanpa kebencian.
“Mari kita yang ada ini baku jaga, baku sayang, dan jangan saling benci, jangan baku bunuh. Jumlah populasi OAP sudah sedikit. Kita jangan habis karena baku bunuh sesama kita,” katanya.
Kadepa mengatakan pemerintah daerah dan aparat keamanan harus segera menangani konflik horizontal di Lagari, Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Ia juga meminta polisi menelusuri apakah peristiwa itu terkait konflik antar warga yang terjadi di Kampung Topo, Kabupaten Nabire, beberapa waktu lalu.
“Untuk konflik Topo, Pemerintah Kabupaten Nabire sudah pernah memfasilitasi para pihak, bicarakan solusi dan dampak. Bagian ini, saya apresiasi Pak Bupati Nabire. Apa yang menjadi aspirasi dan tuntutan dari kedua belah pihak yang berkonflik menjadi tugas pemerintah daerah untuk segera menyelesaikannya,” katanya.
Kadepa mengatakan aspirasi soal ganti rugi rumah maupun regulasi tentang batas hak ulayat suku harus ditindaklanjuti. “Kalau bicara ganti rugi, itu tugas pemerintah. Pemerintah Provinsi Papua Tengah juga harus mengambil peran. Jangan melempar masalah ke Pemerintah Kabupaten Nabire. Kehadiran Daerah Otonom Baru harus berdampak positif bagi semua masyarakat,” katanya. (*)