Jayapura, Jubi – Pemerintah Fiji berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan keamanan jurnalis, kata Sekretaris Tetap Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup Dr Sivendra Michael.
Berbicara pada perayaan Hari Kebebasan Pers Sedunia di Universitas Pasifik Selatan (USP) pada Jumat (3/5/2024), Dr Michael mengatakan bahwa saat ini terdapat kebutuhan akan jurnalisme yang beretika dan investigatif. Demikian dikutip jubi.id dari https://www.fijitimes.com.fj, Minggu (5/5/2024).
“Pemerintah Fiji telah menunjukkan komitmennya terhadap kebebasan pers, dan kami telah bekerja sama untuk menjamin keselamatan jurnalis kami. Kami menyadari bahwa kebebasan pers bukanlah sebuah pilihan, namun sebuah kebutuhan,” katanya.
Mengacu pada tema tahun ini, “Pers untuk Planet: Jurnalisme dalam Menghadapi Krisis Lingkungan”, Dr Michael mengatakan dunia berada pada titik kritis di mana masih banyak yang perlu dilakukan untuk melindungi lingkungan.
Masyarakat Fiji, katanya, perlu mengetahui tantangan yang dihadapi dan tanggapan terhadap ancaman yang terus meningkat terhadap lingkungan. Jurnalis dan pekerja media mempunyai peran penting dalam memberikan informasi dan mendidik mereka.
“Fiji dan banyak negara Kepulauan Pasifik tidak begitu dikenal di media global mengenai kebenaran garis depan yang terus dialami komunitas kita,” ujarnya.
Menurutnya Fiji dapat dengan mudah mengatasi kesenjangan pengetahuan dengan bekerja sama dengan media lokal dan regional, yang dapat berperan penting dalam menyoroti kisah-kisah tentang ketidakadilan lingkungan yang dialami masyarakat Fiji sehari-hari.
Dia mengatakan jurnalisme bukanlah profesi yang mudah dan harus didasarkan pada berbagai nilai, khususnya kepercayaan, ketidakberpihakan, dan integritas.
“Saya menghormati teman-teman sesama jurnalis dan menganggap mereka sebagai individu yang tidak kenal takut dan berani. Mereka adalah suara bagi mereka yang tidak bersuara. Namun, sangat penting untuk mengatasi masalah disinformasi tertentu, terutama dengan meningkatnya ketergantungan pada media sosial,” katanya.
Mengingat kenyataan yang akan terus dihadapi, tambah Dr Sivendra Michael, sangat penting untuk memisahkan fakta dari propaganda dan meminta pertanggungjawaban pemangku kepentingan untuk memfasilitasi akses terhadap informasi yang merupakan komponen penting dari pelaporan yang etis. (*)
Discussion about this post