Nabire, Jubi – Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk mencanangkan bulan Mei sebagai bulan Merdeka Belajar. Satuan pendidikan di Papua Tengah diharapkan untuk menggelorakan Merdeka Belajar.
“Kami harapkan agar kepala sekolah, masyarakat, dan semua satuan pendidikan bersama menggelorakan semarak Merdeka Belajar,” kata Haluk saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di lapangan Sapta Marga Komando Distrik Militer atau Kodim 1705/Nabire pada Selasa (2/5/2023).
Haluk mengatakan kegiatan dan program beasiswa merupakan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. Dukungan dana untuk mendanai riset juga telah melahirkan banyak inovasi dan kolaborasi yang bernilai.
Kebijakan Merdeka Belajar merupakan langkah Kemendikbudristek untuk mentransformasi satuan pendidikan dengan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Dengan kurikulum itu, peserta didik diharapkan memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya. Guru bisa memilih perangkat ajar untuk menyesuaikan kebutuhan belajar dan minat dari masing-masing peserta didik.
Untuk bisa menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar yang disusun tahun 2021 itu, setiap satuan pendidikan harus terlebih dahulu mendaftar dan memenuhi sejumlah persyaratan. Satuan pendidikan yang mendaftar nantinya akan mendapatkan Surat Keputusan Kemendikbudristek untuk bisa menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar.
Haluk pun meminta setiap satuan pendidikan di Papua Tengah menerapkan konsep Merdeka Belajar. “Konsep Merdeka Belajar itu dapat memberikan keleluasaan bagi sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa dan siswi untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang baik,” katanya.
Haluk mengatakan tenaga pendidik dan kependidikan dapat mewujudkan Merdeka Belajar dengan mendidik generasi penerus bangsa berkarakter, dan membawa masa depan Indonesia ke arah yang lebih baik. “Kita bersama dapat mewujudkannya dengan kolaborasi yang lebih moderen dan maju untuk menghidupkan kecerdasan bangsa dan dapat bersaing di tingkat yang lebih atas,” katanya.
Haluk mengatakan para seniman juga dapat mengembangkan gagasan kreatif. Ia berharap para seniman dan pelaku budaya menjaga kebudayaan. Seiring perkembangan zaman, nilai-nilainya dapat diaktulisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Haluk mengatakan Hari Pendidikan Nasional adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan setiap tantangan yang sudah dilalui dan akan dilalui. “Dengan menjaga kebudayaan, kita mampu menghasilkan karya hebat yang mendukung kemajuan kebudayaan. Kita juga merayakan launching-nya Merdeka Belajar dengan penuh syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” katanya.
Perayaan Hari Pendidikan Nasional itu dihadiri para pejabat Pemerintah Provinsi Papua Tengah, Bupati Nabire, dan pejabat Pemerintah Kabupaten Nabire. Kegiatan itu dimeriahkan bebagai pertunjukan, termasuk tarian dari SD St Petrus Nabire.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah Ausilius Youw mengatakan pihaknya mempersiapkan kegiatan itu selama tiga hari. “Kegiatan itu ditangani masing-masing pejabat struktural di lingkungan Dinas Pendidikan Papua Tengah,” katanya.
Youw mengatakan pihaknya siap mendukung pencanangan Merdeka Belajar yang diinstruksikan Mendikbudristek. “Tadi ditegaskan Gubernur Papua Tengah untuk menjalankan konsep atau mengaktualisasikan konsep Merdeka Belajar itu di sekolah yang ada di delapan kabupaten Provinsi Papua Tengah,” katanya. (*)