Merauke, Jubi – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) membangun sebanyak 194 Base Transceiver Station (BTS) atau tower pemancar sinyal di Kabupaten Asmat, Papua.
Bupati Asmat, Elisa Kambu menyatakan pembangunan infrastuktur jaringan telekomunikasi di kabupaten tersebut mulai digenjot sejak 2017 lalu. Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Asmat atas upaya pemerintah setempat yang intens melakukan komunikasi dengan Kominfo.
“Infrastruktur di Asmat, tidak hanya telekomunikasi, baik jalan-jembatan, rumah sakit, pemukiman, listrik dan sebagainya kita genjot. Saya dan Pak Thom (wakil bupati) berkomitmen untuk membuka akses di Kabupaten Asmat, termasuk akses komunikasi,” kata Kambu, Rabu (3/8/2022).
Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, menurut Kambu, upaya pemerintah daerah menghadirkan infrastruktur telekomunikasi di distrik dan kampung di Kabupaten Asmat ialah untuk memaksimalkan pelayanan pemerintahan.
Bupati Elisa Kambu menambahkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi merupakan salah satu misi pembangunan Pemerintah Kabupaten Asmat dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Pembangunan telekomunikasi sesuai misi poin ke lima, yakni mempercepat pembangunan infrastruktur dan memperluas lapangan pekerjaan. Kami memiliki 224 kampung dan 23 distrik, jadi memang masih butuh banyak tower telekomunikasi di sini (Asmat),” ujarnya.
Kepala Dinas Informasi Komunikasi Statistik dan Persandian Kabupaten Asmat, Jamaluddin mengatakan dari 194 BTS yang dibangun di sejumlah kampung, 35 tower pemancar telah beroperasi. Sisanya, 159 BTS lagi masih dalam tahap pengerjaan.
“Beberapa distrik yang telah tersedia jaringan telekomunikasinya, antara lain Distrik Agats, Atsy, Sirets, Pantai Kasuari, Suru-Suru, Akat, Fayit, Ayip, Binam Suator, Primapun, You, Nakai, Kolofbraza dan Korowai Buluanop,” kata Jamaluddin.
Sementara anggota Komisi I DPR RI, Yan Permenas Mandenas menyatakan bahwa proyek pembangunan BTS 4G tahun anggaran 2021-2022 yang tertunda di beberapa daerah di Papua (termasuk Kabupaten Asmat), akan dilanjutkan kembali dan diharapkan rampung pada 2023 mendatang.
“Kami dari Komisi I DPR RI juga ikut berjuang agar ada pemerataan infrastruktur telekomunikasi di wilayah timur Indonesia, termasuk di Asmat, Papua. Saya selalu berkomunikasi dengan Menkominfo Johnny G Plate terkait ini,” kata Mandenas.
Mandenas menambahkan, pemerintah memang memprogramkan infrastruktur jaringan telekomunikasi di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) seperti di wilayah Papua.
“Beliau Menteri Kominfo juga dari bagian timur Indonesia. Jadi saya menantang beliau di setiap pertemuan di Jakarta, supaya daerah-daerah timur Indonesia ini jaringan telekomunikasinya harus terhubung. Beliau sepakat dan itu dalam proses pembangunan,” tutupnya. (*)
Discussion about this post