Jayapura, Jubi – Anggota DPR Papua, Laurenzus Kadepa meminta polisi mengungkap terduga pelaku pembakaran rumah dan kios warga di Kabupaten Dogiyai, Minggu (22/5/2022) malam.
Anggota komisi bidang pemerintahan, politik, hukum, HAM dan keamanan DPR Papua itu mengatakan kasus dugaan pembakaran di Dogiyai tersebut mesti diungkap, agar tidak berkembang berbagai spekulasi di masyarakat.
“Aparat keamanan (polisi) mesti mengungkap penyebab kebakaran. Kalau diduga dibakar, terduga pelaku mesti diungkap agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat,” kata Kadepa saat menghubungi Jubi melalui panggilan teleponnya, Senin malam (23/05/2022).
Legislator Papua dari daerah pemilihan Paniai, Deiyai, Intan Jaya, Dogiya, Nabire dan Timila itu khawatir, apabila penyebab kebakaran tidak diungkap akan dimanfaatkan sejumlah pihak tertentu menciptakan situasi tidak aman dan nyaman di masyarakat.
Sebab, dugaan pembakaran ini terjadi di tengah penolakan warga Dogiyai akan pembentukan Polres di wilayah mereka.
“Di sana kan ada Polsek, pemerintah daerah harus mendukung aparat keamanan, agar pelakunya segera diusut,” ucapnya.
Kadepa mengatakan, sejak April hingga Mei 2022, telah terjadi rangkaian aksi kebakaran di Kabupaten Dogiyai, yang mesti segera diungkap polisi.
“Saya juga berharap, para pihak tidak seenaknya menuduh masyarakat tertentu sebagai terduga pelaku pemekaran. Apalagi akhir-akhir ini masyarakat Dogiyai melakukan aksi damai menolak Otsus, rencana pemekaran Papua, dan Mapolres baru,” ujarnya.
Sementara itu, Kepolisian Daerah akan mendalami dugaan pembakaran rumah dan kios di Kabupaten Dogiyai.
Dugaan pembakaran itu diduga dilakukan sekelompok orang yang belum diketahui identitasnya.
Kepala Polda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri di Kota Jayapura mengatakan, pihaknya juga mengirimkan tambahan pasukan ke Dogiyai.
“Saya sudah minta segera cari akar persoalan, kenapa bisa terjadi pembakaran selama dua hari berturut-turut. Semoga sudah ada laporan awal, tapi saya minta dalami lagi,” kata Fakhiri.
Fakhiri menyatakan pihaknya mengirim 1 peleton bantuan personel dari Kabupaten Nabire ke Dogiyai, guna melakukan pengamanan di sana.
Polda Papua juga akan mengirim 1 peleton pasukan Brimob dari Timika ke Dogiyai pada Selasa (24/05/2022), guna melakukan langkah-langkah tegas.
Menurut Fakhiri, ia juga mengutus para pejabat utama Polda Papua ke Dogiyai, guna bisa melihat langsung apa yang telah terjadi di sana, serta mengumpulkan informasi dampak kerugian yang dialami masyarakat.
“Kami akan memperkuat Polres Dogiyai. Paling tidak kami menjaga supaya tidak berkembang ke hal-hal lain. Saya harap tidak ada lagi pembakaran. Siapapun yang melakukan akan kami tangkap untuk di proses secara hukum,” tegasnya.
Di Dogiyai, sekitar 100 orang terdiri dari perempuan dan anak-anak, sejak Minggu (22/05/2022) malam mengungsi ke pos TNI-Polri di sana, setelah rumah dan kios yang mereka tempati dibakar warga yang belum diketahui pasti asalnya.
Kapolres Dogiyai, Kompol Bambang Suranggono mengatakan, belum bisa dipastikan kelompok mana yang diduga melakukan pembakaran.
“Belum dipastikan karena mereka sudah bergabung yang awalnya berupaya membakar pasar, namun tidak berhasil sehingga mengalihkan ke rumah warga,” kata Kompol Bambang.
Dalam catatan polisi ada 20 unit rumah yang berlokasi di Kampung Ikebo, Kimipugi, dan Ekimanida ludes terbakar namun tidak ada korban jiwa. (*)
Discussion about this post