Jayapura, Jubi – Para orangtua yang tergabung dalam Forum Komunikasi Orangtua Mahasiswa Penerima Beasiswa Dalam Negeri dan Luar Negeri mengaku kecewa karena diminta meninggalkan Kantor Gubernur Papua di Kota Jayapura gara-gara rencana kunjungan kerja Presiden Jokowi. Para orangtua telah menginap di Kantor Gubernur Papua sejak 15 Juni 2023 lalu, demi memperjuangkan penyelesaian tunggakan pembayaran beasiswa Siswa Unggul Papua bagi anak mereka.
Salah satu orangtua penerima beasiswa Siswa Unggul Papua itu, Matheus Adadikam menyatakan para orangtua telah meninggalkan Kantor Gubernur Papua pada Selasa (4/7/2023) pukul 24.00 WP. Ia menyatakan para orangtua meninggalkan Kantor Gubernur Papua lantaran kantor itu akan disterilkan menjelang kunjungan Presiden Joko Widodo.
“Kami sadar bahwa ada protokol keamanan untuk presiden. Tapi itu presidennya kita, siapa yang mau sakiti dia?. [Tapi] tadi malam kami sudah tinggalkan Kantor Gubernur Papua. Kami orangtua kecewa sekali,” kata Adadikam kepada Jubi melalui panggilan telepon pada Rabu (5/7/2023).
Adadikam menyatakan Pelaksana Harian Gubernur Papua Ridwan Rumasukun mendatangi mereka, dan menyampaikan para orangtua yang menginap sejak 15 Juni 2023 lalu harus meninggalkan Kantor Gubernur Papua dalam waktu lima menit. Jika tidak, Rumasukun tidak bisa bertanggung jawab jika para orangtua berurusan dengan aparat keamanan.
“Kami seakan-akan terusir begitu. Pada akhirnya kami harus keluar. Kami orangtua semalam duduk bicara hati ke hati. Mereka marah sekali dengan sikap dari Pak Pelaksana Harian Gubernur Papua,” ujarnya.
Adadikam menyatakan padahal orangtua sudah menginap selama 20 hari di Kantor Gubernur Papua. Selama itu para orangtua penerima beasiswa Siswa Unggul Papua tidak menimbulkan masalah.
“Kami kecewa, karena selama 20 hari kami tinggal di Kantor Gubernur Papua itu tidak ada apa-apa. Karena presiden mau datang, baru semua pejabat mulai kebakaran jenggot. Mungkin mereka tidak ingin presiden melihat pemandangan itu. Kami tadi malam minta barang-barang kami diamankan di situ, lalu kami pulang sampai presiden pulang [dari Papua, lalu] kami kembali. Kami tawarkan itu, tetapi tidak bisa,” ujarnya.
Adadikam menyatakan orangtua penerima beasiswa yang dibiayai dengan Dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua memutuskan akan kembali menginap di Kantor Gubernur Papua seusai kunjungan Presiden Jokowi. Adadikam menyatakan para orangtua mencoba untuk percaya bahwa Pemerintah Provinsi Papua bersama Kementerian Dalam Negeri akan menyelesaikan masalah tunggakan pembayaran beasiswa Siswa Unggul Papua.
“Wakil Menteri Dalam Negeri dalam pertemuan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Papua kemarin sore sudah menyatakan bahwa pemerintah pusat akan menyelesaikan biaya 2023 dan [membuat] surat jaminan bagi 29 mahasiswa yang akan berangkat ke Amerika Serikat, dan mereka sanggupi dalam minggu ini. Kami akan kembali ke Kantor Gubernur Papua sampai janji dari Wakil Menteri Dalam Negeri, Pelaksana Harian Gubernur Papua, dan Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Papua itu terpenuhi,” katanya. (*)