Sentani, Jubi – Menjelang Idul Fitri 1444 H, Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID Kabupaten Jayapura meminta para distributor dan para pedagang di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, tidak mempermainkan harga dan menjual bahan pokok dengan harga melebihi Harga Eceran Tertinggi atau HET.
Asisten II Bidang Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Jayapura, Delila Giay mengatakan fenomena kenaikan harga bahan pokok melebihi ketentuan HET biasanya terjadi menjelang peringatan hari raya keagamaan. Perayaan itu biasanya meningkatkan permintaan berbagai jenis bahan pokok.
Giay menyatakan HET berbagai barang kebutuhan pokok telah ditetapkan, namun acap kali ada distributor atau pedagang yang menjual bahan pokok di atas HET. “Para pedagang di pasar, swalayan, toko, dan pusat perbelanjaan kami mengingatkan untuk tidak menaikkan harga sesuka hati,” kata Giay di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Sabtu (15/4/2023).
Ia menegaskan pihaknya akan menindak distributor atau pedagang yang kedapatan menjual bahan kebutuhan pokok dengan harga melebihi HET. TPID Kabupaten Jayapura akan terus melakukan inspeksi untuk mengendalikan harga barang kebutuhan pokok.
Jika ada bahan kebutuhan pokok yang didatangkan dari luar Papua dengan harga yang melonjak, Giay meminta distributor dan pedagang mengoordinasikan hal itu dengan pemerintah daerah melalui dinas terkait. Hal itu harus dilakukan agar dinas terkait dapat menetapkan harga wajar yang sesuai dengan kondisi pasar.
“Jangan memberikan harga yang mencekik masyarakat selaku konsumen. Jika harga terus tinggi dan tidak wajar, kami akan langsung melakukan intervensi pasar,” jelasnya.
Salah satu pedagang rempah dan sayur mayur di Pasar Pharaa, Sentani, Apriyanto mengaku harga kulakan berbagai bumbu masak seperti cabai, bawang, tomat, dan lada berubah secara tak terduga menjelang peringatan hari raya keagamaan. Dalam kondisi seperti, pedagang seperti Apriyanto terpaksa mengurangi marjin laba, agar barang dagangannya tetap dibeli pembeli.
“Biasanya keuntungan [kami pada saat seperti itu] hanya Rp500 atau Rp1.000. [Kami harus mengurangi marjin laba] karena bahan pokok seperti itu tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama,” katanya.
Salah satu pelanggan Pasar Pharaa, Herlina Nasatekai berbagai barang kebutuhan pokok seperti bumbu dapur, minyak tanah, minyak goreng, dan tepung terigu harganya akan naik secara tiba-tiba menjelang perayaan hari keagamaan. “Bahkan ada pedagang yang sengaja membuat stok bahan bakunya habis lima atau tiga hari sebelum hari raya, lalu menaikkan harga secara tiba-tiba. Kami sebagai pembeli juga pusing mencari [bahan pokok],” ungkapnya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!