Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota Jayapura, Provinsi Papua, mengupayakan lahan untuk pengolahan air bersih atau water treatment guna menambah kebutuhan air.
“Dengan penyertaan modal diberikan melalui APBD. Teknisnya kami bicarakan lagi sehingga bisa menambah kuat PDAM Jayapura,” ujar Pelaksana harian Wali Kota Jayapura, Frans Pekey di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (24/5/2022).
Dikatakan Pekey, lahan instalasi pengolahan air bersih sangat penting untuk menampung dan mengelola air sehingga bisa dikonsumsi saat disalurkan ke warga khususnya pelanggan PDAM Jayapura.
“Kami terus mendorong dan memberikan perhatian serius untuk memenuhi kebutuhan air bersih, apalagi 89 persen pelanggan PDAM ada di Kota Jayapura,” ujar Pekey.
Menurutnya, perkembangan penduduk di ibu kota Provinsi Papua yang semakin pesat, menjadikan air sebagai salah satu kebutuhan mendasar sehingga ketersediaannya sangat penting.
“Jangan sampai warga berteriak tidak mendapatkan air. Ini merupakan bentuk pelayanan pemerintah kepada warga dengan menjamin mendapatkan air bersih,” ujar Pekey.
Pekey yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Jayapura berharap PDAM Jayapura sukses dalam memberikan pelayanan, membangun sinergitas, dan tetap solid dalam memberikan pelayanan.
“Saya minta warga jangan lagi menebang pohon sembarangan karena dampaknya sangat besar seperti banjir, longsor, hingga kelangkaan ketersediaan air bersih,” ujar Pekey.
Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna mengatakan, lahan seluas dua hektare untuk pengolahan air bersih di areal kampus Universitas Cenderawasih Jayapura (atas) sudah ada, namun terkendala lahan.
“Kami bisa memanfaatkan air Danau Sentani dan intake lainnya seperti Kampwolker dan Borgonji, untuk dialirkan ke tempat pengolahan air sebelum disalurkan ke pelanggan kami,” ujar Entis.
Kata Entis, khusus pemanfaatan air di Danau Sentani menggunakan teknologi tinggi dengan kapasitas air sebesar 1.100 liter per detik, ini menjadikan Danau Sentani sebagai sumber air baru bagi masyarakat Kota dan Kabupaten Jayapura.
“Kita sudah tidak bisa berharap banyak dari Cycloop, karena penurunan debit airnya sangat drastis terutama di beberapa titik di Entrop dan Kampwolker. Kami juga upayakan pipa baru untuk dipasang di Danau Sentani agar tidak mengganggu pipa lama,” ujarnya.
Entis berharap, baik Pemerintah Kota Jayapura dan Pemerintah Kabupaten Jayapura merealisasikan ketersediaan lahan guna memastikan kelancaran distribusi air ke pelanggan PDAM Jayapura. (*)
Discussion about this post