Jayapura, Jubi – Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Jeremiah Manele telah memulai perjalanan luar negeri pertamanya sejak menjabat bulan lalu. Rencana perjalanan itu mengalami sedikit perubahan pada pengumuman resmi pada akhir pekan.
Hal ini dikatakan Sekretariat Pers Perdana Menteri mengatakan kepada Solomon Star, Rabu (26/6/2024) kemarin yang dikutip Jubi Kamis (27/6/2024).
Dikatakan bahwa, perjalanan pertama kunjungan resmi ke Australia akan dilakukan secara terpisah, tidak seperti pengumuman awal bahwa kunjungan tersebut akan diperluas menjadi kunjungan maraton yang juga mencakup Tiongkok dan Jepang.
“Kunjungan ke Australia adalah sebuah keterlibatan tersendiri. Ini akan berakhir pada akhir minggu. Pasalnya, Perdana Menteri Manele ingin berada di Honiara dalam rangka HUT Kemerdekaan ke -46 .
“Ada juga peristiwa penting pelantikan Gubernur Jenderal yang baru,” kata Sekretariat Pers Perdana Menteri.
Setelah itu, Perdana Menteri akan melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Tiongkok. Dia kemudian akan melakukan perjalanan ke Jepang untuk menghadiri pertemuan PALM yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Jepang untuk para pemimpin Pasifik.
Keputusan sepihak Jepang untuk membuang air yang terkontaminasi nuklir ke Pasifik diperkirakan akan mendominasi diskusi tingkat tinggi.
Masyarakat sipil Pasifik serta nelayan dan pemerhati lingkungan menuntut tindakan tegas dari para pemimpin mereka pada pertemuan PALM untuk meminta Jepang menghentikan pelepasan sebagian air yang terkontaminasi ke Samudera Pasifik.
Sekelompok ilmuwan yang mewakili wilayah Pasifik juga mendesak Jepang untuk berhenti membuang sebagian air yang terkontaminasi sampai ditemukan cara yang lebih aman untuk membuang air tersebut.
7 Juli 1978, merdeka
Negara kepulauan Solomon ini merdeka dari jajahan Inggris pada 7 Juli 1978 dari sebelumnya selama masa kolonial, nama resmi wilayah ini adalah “Protektorat Kepulauan Solomon Inggris” hingga kemerdekaan pada, 7 Juli 1978, ketika diubah menjadi “Kepulauan Solomon” sebagaimana didefinisikan dalam Konstitusi Kepulauan Solomon dan sebagai wilayah Persemakmuran dengan nama ini.
Pada 1568, navigator Spanyol Álvaro de Mendaña adalah orang Eropa pertama yang mengunjungi kepulauan Kepulauan Solomon, tetapi pada saat itu tidak menyebutkan nama kepulauan tersebut, hanya pulau-pulau tertentu saja.
Meskipun tidak diberi nama oleh Mendaña, pulau-pulau tersebut kemudian disebut sebagai Islas Solomon (Kepulauan Solomon) oleh orang lain menyusul laporan pelayarannya yang secara optimis digabungkan dengan kisah-kisah Raja Salomo yang kaya dalam Alkitab , yang mempercayai bahwa pulau-pulau tersebut adalah kota Ophir yang disebutkan dalam Alkitab (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!