Jayapura, Jubi – Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare, telah meyakinkan dukungan Republik Korea terhadap pencalonannya untuk kursi tidak tetap di Dewan Keamanan atau DK PBB dalam masa jabatan 2024-2025.
Perdana Menteri Sogavare secara pribadi meyakinkan Yang Mulia Yoon Suk Yeol, Presiden Republik Korea, dalam pertemuan bilateral.
“Secara multilateral, yakinlah atas dukungan kami untuk pencalonan Republik Korea untuk kursi tidak tetap di Dewan Keamanan PBB, kami berharap ini dapat dibalas pada tahun 2032 untuk pencalonan Dewan Keamanan PBB,” kata Perdana Menteri dalam press releasenya yang dimuat https://www.solomontimes.com/news/sogavare-assures-support-for-republic-of-koreas-candidature-for-nonpermanent-seat-at-unsc.
Perdana Menteri Sogavare juga mengucapkan selamat kepada Presiden Korea Selatan atas pengaturan yang sangat baik yang telah dilakukan pemerintahnya untuk KTT bersejarah tersebut.
“Saya menantikan keterlibatan dan siap untuk bekerja dengan Anda dalam semua masalah yang menjadi perhatian bersama.”
PM Sogavare berkata Solomon memiliki salah satu biaya listrik tertinggi di dunia, namun perusahaan Korea, K-Water, adalah mitra utama negara itu dalam proyek hidro Tina. Negara berharap setelah Tina hydro beroperasi, biaya listrik akan berkurang dan lebih banyak investor akan tertarik untuk berbisnis di negara tersebut.
Perdana Menteri Sogavare menambahkan, “Saya akan mendorong lebih banyak investasi semacam itu dari Korea yang dapat berinvestasi dan menghubungkan lebih banyak provinsi kita ke jaringan listrik.”
Perdana Menteri Sogavare juga mengakui dukungan Pemerintah Korea kepada Universitas Nasional Kepulauan Solomon, khususnya pembangunan sekolah perikanan.
Sementara itu, Presiden Republik Korea, Yoon Suk Yeol, mengatakan kepada Perdana Menteri Sogavare bahwa sudah 13 tahun sejak Perdana Menteri Solomon terakhir mengunjungi Korea Selatan.
Presiden Yoon Suk Yeol juga mengakui Kepulauan Solomon sebagai tuan rumah yang begitu ramah bagi perusahaan Korea termasuk Eagon, Hyundai Kosol Company Ltd, dan K-Water Company.
Presiden Yoon Suk Yeol juga menyampaikan harapan terbaiknya untuk sukses menjadi tuan rumah Olimpiade Pasifik 2023 di Kepulauan Solomon pada November 2023 dan menjanjikan dukungannya untuk pertandingan tersebut.
Perdana Menteri Sogavare mengatakan Kepulauan Solomon sedih karena Korea International Cooperation Agency (KOICA) yang membangun sekolah Perikanan SINU meninggalkan negara itu pada tahun 2021 selama pandemi.
“Kami berharap pada waktunya KOICA akan kembali ke Kepulauan Solomon. Kepulauan Solomon menantikan dukungan Korea untuk Pacific Games 2023 dan berterima kasih kepada Korea atas sikap baiknya,” katanya. (*)