Jayapura, Jubi- Fiji baru saja merayakan 52 tahun kemerdekaan tahun ini, namun sebenarnya peradaban negara itu sudah berusia lebih dari 3.000 tahun. Ahli demografi mencatat populasi saat Abel Tasman berlayar populasi orang Fiji sekitar 500.000 kala itu. Hal ini dikatakan Profesor Vijay Naidu dari Universitas Pasifik Selatan (USP) di Suva Fiji sebagaimana dilansir dari fijitimes.com.
Dia berbicara pada upacara pengibaran bendera dalam rangka memperingati Hari Fiji di kantor Fiji Women’s Crisis Center (FWCC) di Suva pekan lalu, Prof Naidu menyoroti sejarah Fiji yang sering dilupakan dan sering disebut sebagai periode “kegelapan”.
“Jika Anda berbicara seperti itu, Anda merendahkan leluhur Anda sendiri dan ketika Abel Tasman berlayar melalui perairan Fiji, para ahli demografi mencatat bahwa penduduk asli Fiji berjumlah sekitar 400.000 hingga 500.000,” katanya.
“Pada saat sensus pertama dilakukan pada abad ke-20, populasi Fiji telah turun menjadi sekitar 84.000 dan ini adalah dampak dari penyakit yang datang dari Eropa khususnya dan dari Asia dan penggunaan senapan, senapan dan alkohol,” katanya.
Koordinator FWCC Shamima Ali juga mencatat perlunya generasi muda untuk memahami sejarah Fiji yang dimiliki Fiji dengan kekayaan budaya.
“Saya memiliki banyak anak muda di sini, kudeta telah berlalu dan banyak dari mereka adalah pejuang keyboard sehingga mereka ada di internet sepanjang waktu,” katanya.
“Saya pikir ini adalah kesempatan yang baik untuk memilikinya hari ini dan bagi mereka untuk mendengar dari Prof Naidu yang telah memiliki pengalaman bertahun-tahun mengajar semua ini dan dia sangat berkomitmen untuk Fiji.”
“Saya pikir ini saat yang tepat bagi kita untuk belajar, juga bagi kita untuk merenungkan apa yang terjadi sekarang di negara ini dan bagaimana kita bisa terlibat. Ini adalah bagian dari hidup kita,” katanya. (*)