Jayapura, Jubi – Manajemen PSBS Biak geram perihal isu yang berkembang di media sosial terkait kabar suap Rp15 juta kepada klub-klub Liga 2 yang menolak kompetisi musim 2022/2023 dilanjutkan. Dengan tegas mereka membantah tuduhan tersebut.
Manajer PSBS, Jimmy Carter Kapisa menegaskan pihaknya tak pernah menerima suap dalam bentuk apapun dan klubnya tak pernah berkonspirasi dengan klub manapun untuk menolak kompetisi dilanjutkan kembali.
“Adanya isu yang merebak terkait suap sebesar Rp15 juta yang dituduhkan kepada klub-klub yang menolak Liga 2 dilanjutkan, PSBS Biak tidak pernah menerima uang tersebut, baik langsung maupun tidak langsung dan tidak pernah berkonspirasi dengan klub manapun untuk menolak ataupun melanjutkan kompetisi sebagaimana yang dimuat dalam berita online di beberapa media,”ย tegas Jimmy dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Jubi, Rabu (25/1/2023).
Secara tegas, Jimmy Kapisa yang akrab disapa JK itu menyampaikan, PSBS Biak tidak pernah menerima uang senilai Rp15 juta.
“Sangat rendah jika harga diri klub diperjualbelikan untuk merusak dan mencoreng wajah dunia sepak bola di tanah air Indonesia. Kompetisi terjeda hingga dihentikan tentu berkonsekuensi pada masalah finansial klub yang memang sangat terbebani akibat kejadian tragedi Kanjuruhan,” tekannya.
Manajemen PSBS Biak sendiri dalam surat pernyataan sikap memang telah menyatakan tidak melanjutkan kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 jika kembali dilanjutkan.
Mereka punya alasan yang kuat untuk tidak ikut karena kondisi finansial klub yang kian menipis akibat jeda kompetisi yang terlalu lama pasca insiden Kanjuruhan dan keputusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
“Menindaklanjuti Surat dari PSSI Nomor. 253/UDN/205/I-2023 tanggal 12 Januari 2023 perihal Keputusan Komite Eksekutif PSSI dimana salah satu poin keputusan adalah Kompetisi Liga 2 Musim 2022/2023 tidak dilanjutkan, maka kami dari Klub PSBS Biak bisa menerima keputusan tersebut sebagaimana yang sudah pernah kami sampaikan tanggapan saat surat penundaan kompetisi akibat tragedi Kanjuruhan,” isi surat tersebut yang ditandatangani Jimmy Kapisa.
“Dalam tanggapan kami setelah 2 bulan belum ada kepastian kami mengusulkan apabila dilanjutkan maka digunakan sistem home tournament yang untuk wilayah timur diadakan di Jayapura, dan biaya ditanggung oleh PT LIB, karena apabila dilaksanakan home and away klub tidak mampu secara pembiayaan,” tulisnya.
Sementara itu, isu suap Rp15 juta kepada klub-klub yang menolak Liga 2 dilanjutkan, kian mencuat di media sosial.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, juga membantah keras adanya isu suap itu. Menurutnya, isu tersebut tidak masuk akal.
โMasak klub Liga 2 mau disuap Rp15 juta. Di sana orang kaya semua. Masuk akal juga enggak,โ kata Yunus Nusi. (*)