Enarotali, Jubi – Sebanyak 21 peserta atau tim dari aneka group melaksanakan tari yosim pancar (Yospan) di Kabupaten Paniai, Papua, memeriahkan dalam rangka hari ulang tahun TNI Ke – 77 di Koramil 1703-01/Enarotali, Senin, (19/9/2022).
Yospan digelar di lapangan apel Makoramil 1703-01/Enarotali, sebelum di gelarnya perlombaan terlebih dahulu Dandim 1703/Deiyai memukul tifa sebagai tanda dibukanya lomba yospan.
Tari Yospan adalah jenis tarian kontemporer yang menggambarkan pergaulan atau persahabatan pada kaum muda-mudi Papua.
Komandan Kodim 1703/Deiyai Letkol Inf I Wayan Dedi Suryanto mengatakan, semua group wajib tunjukkan menari dan bersuka cita dengan semangat, karena yospan merupakan salah satu tarian tradisional Papua.
“Yospan adalah budaya dan tradisi kearifan lokal yang berada di tanah Papua, di tanah yang punya berkah ini. Yospan ini sudah mulai populer di tahun 60-an, Yospan merupakan perpaduan antara tari Yosi dan tari panca kalau dilihat dari sejarahnya ini timbul pertama kali berasal dari Biak,” kata Letkol Inf I Wayan Dedi Suryanto.
Ia mengatakan, Yospan juga sudah mendunia pada tahun 90-an sehingga dijadikan salah satu senam kesegaran di instasi-instasi yang berada di seluruh Indonesia.
“Kita harus bangga itu, semua berasal dari tanah Papua. Diharapkan kepada tim-tim yang hari ini akan lomba tunjukan tari Yospan yang terbaik,” ucapnya.
Danramil 1703-01/Enarotali Mayor Cba (k) Marina Rumawak mengatakan lomba tarian Yospan dilaksanakan dalam menyemarakkan HUT TNI yang Ke-77.
Ia mengajak semua pihak terutama kawula muda lestarikan tarian Yospan sebagai kekayaan budaya yang sangat berharga untuk generasi Papua ke depan.
“Lomba Yospan yang akan ditampilkan oleh para peserta lomba pada Danramil Cup tahun 2022, para juara lomba terdiri dari Juara I, II, III, IV, V, VI dan juara favorit. Adapun acara ini terselenggara agar seluruh kaum muda-mudi dan seluruh masyarakat di Kabupaten Paniai dapat mengambil peran sebagai bangsa yang menghargai adat dan budaya,” kata Rumawak.
Tarian Yospan kata dia, adalah tari gembira yang berasal dari luar daerah Sarmi dan Biak. Sementara tarian pancar berasal dari daerah Biak yang merupakan sebuah tari ekspresi kegembiraan dengan melakukan tari secara bersama sama dengan menghentakkan kedua kaki serentak ke tanah. (*)