Jayapura, Jubi – SMK Negeri 3 Kota Jayapura mengelar pameran bursa kerja atau job fair pada 24–26 April 2024. Pengunjungnya terbuka untuk umum.
Kepala SMK Negeri 3 Kota Jayapura Frans Amarta mengatakan job fair memberi kesempatan bagi para alumni maupun masyarakat umum untuk mengakses lowongan pekerjaan. Pencari dan pemberi kerja saling bertemu sehingga bisa berinteraksi langsung selama pameran.
“Tujuan job fair untuk menjaring dan menyalurkan para lulusan [pencari kerja] ke dunia industri. Job fair tidak hanya mempertemukan calon pencari dan pemberi kerja, tetapi juga membentuk networking [jejaring kerja],” kata Frans pada hari terakhir penyelenggaraan pameran, Jumat (26/4/20224).
Penyelenggaraan pameran sekaligus memeriahkan ulang tahun ke-62 SMK Negeri 3 Kota Jayapura. Pada pameran itu, para peserta menyediakan berbagai informasi mengenai perusahaan mereka pada stan masing-masing. Mereka juga menyelenggarakan seleksi awal bagi para pencari kerja sesuai formasi dan kebutuhan perusahaan.
Menurut Frans, SMK Negeri 3 Kota Jayapura juga terus menjalin kerja sama dengan kalangan industri dalam berbagai kesempatan. Dia mengklaim sebagian besar lulusan mereka telah bekerja di sejumlah perusahaan dan juga berwiraswasta.
“Setiap tahun, 90 persen lulusan kami diterima bekerja di dunia industri, selain membuka usaha sendiri. Saya berharap peserta didik terus memacu kreativitas agar meraih kesuksesan [mudah mendapat kerja],” ujar Frans.
Salah seorang lulusan SMK Negeri 3 Kota Jayapura tersebut ialah Rian, yang kini bekerja di sebuah diler kendaraan bermotor. Dia mengaku mendapat pekerjaan itu setelah melamar langsung di sebuah pameran bursa kerja.
“Job fair sangat penting dan bermanfaat karena sekolah bekerja sama dengan dunia usaha. Itu kesempatan bagi lulusan SMK melamar pekerjaan. Saya juga melamar kerja [di diler kendaraan bermotor] melalui job fair,” kata Rian.
Link and match
Manfaat pameran bursa kerja yang kerap digelar di Kota Jayapura juga dirasakan sejumlah lulusan SMK setempat. Sebagian besar mereka kini telah bekerja di berbagai perusahaan karena difasilitasi saat pameran.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura Djoni Naa mengklaim sekitar 80 persen lulusan SMK terserap di dunia kerja berkat sejumlah job fair. Menurutnya, itu karena dunia usaha tidak lagi meragukan kualitas lulusan SMK di Kota Jayapura.
“Penyelarasan kurikulum vokasi sangat diperlukan untuk memperkuat link and match [pertautan dan kesesuaian kebutuhan] dengan dunia industri. Itu agar lulusan SMK berdaya saing, unggul, dan kompetitif sehingga terserap ke dunia kerja,” kata Naa.
Dia berharap pihak sekolah terus mendampingi para siswa supaya mereka memahami keahlian masing-masing. Sekolah juga harus menguatkan pengetahuan kewirausahaan agar siswa mampu menciptakan lapangan pekerjaan setelah mereka tamat SMK.
“Kami mendorong sekolah-sekolah agar bekerjasama dengan dunia usaha dan industri. Kami juga tetap berkomunikasi dengan sekolah dalam menyiapkan program keahlian masing-masing,” ujar Naa.
Menurut Kepala Bidang SMA dan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Nur Jaya, pengembangan daya saing siswa merupakan langkah penting dalam mempersiapkan masa depan mereka. Para siswa dididik untuk menjadi tenaga kerja terampil, sesuai keahlian masing-masing.
“Kerja sama dengan dunia usaha merupakan kelanjutan dalam mempersiapkan siswa SMK menjadi tenaga terampil. Itu supaya mereka siap bersaing di sektor industri maupun wirausaha,” kata Nur.
Dia mengatakan setiap SMK saat ini juga memiliki beragam program untuk meningkatkan keterampilan siswa. Pihak sekolah dapat mengembangkan berbagai kegiatan atau proyek untuk siswa mereka.
“Siswa dapat mengeksplorasi, menilai, menginterpretasi, menyintesis, dan menggali informasi hingga mempresentasikan [hasil proyek/riset]. Siswa benar-benar aktif dan kreatif sehingga akan memiliki daya saing [kemampuan tinggi] sesuai jurusannya [keahlian],” kata Nur. (*)
Discussion about this post