Nabire, Jubi – Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Deiyai, Onesimus H Madai mengatakan dari sejumlah warga yang ditangkap polisi pasca amuk massa dan pembakaran Pasar Waghete, terdapat tiga warga yang hingga Senin (19/12/2022) masih ditahan polisi. Madai meminta polisi segera membebaskan ketiga warga yang ditahan itu.
Madai menyatakan ketiga orang yang ditahan polisi itu harus segera dibebaskan, karena mereka bukanlah dalang pembakaran Pasar Waghete. “Kami meminta agar tiga warga yang ditangkap itu segera dipulangkan. karena mereka bukanlah dalang pembakaran sejumlah kios di Kabupaten Deiyai,” kata Madai di Nabire, Senin.
Sekelompok warga membakar kios di Pasar Waghete, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah, Senin (12/12/2022). Pembakaran itu dipicu perselisihan di antara warga setempat dengan salah satu pedagang Pasar Waghete. Kepolisian Resor Deiyai kemudian menangkap dan memeriksa 11 orang warga, dan sejumlah tiga orang diantaranya ditetapkan sebagai tersangka pembakaran kios Pasar Waghete. Ketiga orang itu berinisial DD, AD dan MM.
Madai meminta polisi segera menemukan pelaku yang sesungguhnya membakar sejumlah kios di Pasar Waghete. Ia menyatakan sudah menerima pengakuan dari ketiga orang warga yang ditahan polisi, yang menjelaskan bahwa mereka bukanlah pelaku pembakaran Pasar Waghete.
“Sementara tiga warga yang ditangkap, sedang dalam upaya untuk dibebaskan, karena belum terbukti kalau mereka itu menjadi dalang dari kebakaran sejumlah [kios] pasar di Waghete, Kabupaten Deiyai,” katanya.
Madai juga menyebut ada tuntutan ganti rugi yang diajukan para pedagang atas pembakaran kios Pasar Waghete. “Apabila pemerintah daerah ganti rugi kepada korban, maka saya sebagai wakil rakyat meminta agar warga saya yang masih ditahan itu segera dibebaskan dan diizinkan pulang ke rumah masing-masing, sebab mereka mau mengikuti [perayaan] Natal,” tegasnya.
Madai meminta warga Deiyai tidak terprovokasi isu atau narasi miring yang dibangun untuk membuat konflik di tengah warga masyarakat. “Saya meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan narasi peperangan yang dibangun oleh pihak ketiga, yang dapat merugikan masyarakat. Saya harap masyarakat dapat melakukan aktivitas seperti biasanya,” katanya.
Madai menyatakan situasi di Kabupaten Deiyai sempat tegang pasca pembakaran kios Pasar Waghete yang terjadi Senin pekan lalu itu. Akan tetapi, sekarang situasi keamanan di Deiyai telah membaik.
“Situasi di Kabupaten Deiyai belum pulih total. Tapi sekarang berangsur-angsur membaik. Satu-satu warga mulai beraktifitas di Waghete,” katanya.
Madai mengatakan sejumlah kios juga mulai buka. “Karena ada kebutuhan ekonomi, masyarakat perlahan-lahan mulai berkativitas. Jadi, saya yakin situasi di Deiyai akan aman-aman saja,” katanya. (*)