Jayapura, Jubi – Kantor Berita Antara Biro Papua membersihkan sampah plastik di Pantai Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
“Dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi trigger atau pemicu bagi masyarakat untuk ikut membersihkan lingkungan khususnya di wilayah pesisir pantai,” ujar Kepala Kantor Berita Antara Biro Papua, Hendrina Dian Kandipi, dalam rilis pers yang diterima Jubi, Jumat (19/5/2023).
Pantai Holtekamp menjadi lokasi pembersihan karena biasanya jika musim penghujan sampah-sampah yang dibuang sembarangan akan dibawa air laut hingga ke pesisir pantai.
“Sebanyak 56 kantong sampah berhasil dikumpulkan dalam kegiatan bersih-bersih Pantai Holtekamp. Kami lebih fokus mengumpulkan sampah plastik yang mudah didaur ulang,” ujarnya.
Meski dibawah cuaca mendung, aksi bersih-bersih pantai yang melibatkan Komunitas Rumah Bakau Jayapura, Bank Indonesia Perwakilan Papua bersama mahasiswa binaannya (Genbi) berlangsung lancar tanpa kendala.
“Telkomsel Papua, Bank Mandiri Cabang Ruko Jayapura, Econusa, Ikatan Jurnalis Pelajar Indonesia (IJPN), perwakilan Lemhanas RI, perwakilan siswa SMP 45 Entrop, TVRI Papua, dan rekan-rekan jurnalis lainnya di Jayapura ikut terlibat dalam kegiatan ini,” ujarnya.
Menjaga kebersihan lingkungan agar sehat, bersih, dan nyaman merupakan tanggung jawab bersama. Melalui kegiatan tersebut diharapkan kebiasaan untuk membuang sampah sembarangan dapat dikurangi.
“Kami juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi banyak pihak dalam menyukseskan kegiatan ini. Hal ini menjadi bukti bahwa masih banyak orang yang peduli dengan kebersihan lingkungan,” katanya.
Perwakilan Komunitas Rumah Bakau Jayapura, Gamel Abdel Nasser, mengatakan aksi yang dilaksanakan saat ini tidak dapat langsung membersihkan sampah yang selalu ada khususnya di pesisir pantai Kota Jayapura. Namun, setidaknya bisa sedikit mengurangi volume sampah yang setiap hari dihasilkan oleh masyarakat.
“Kami mengapresiasi Kantor Berita Antara Biro Papua yang tidak menciptakan sampah baru dengan membawa galon air atau tempat minum untuk konsumsi setelah kegiatan bersih-bersih, karena biasanya setelah bersih-bersih rombongan membawa air minum kemasan plastik yang secara tidak langsung justru menyebabkan sampah baru lagi,” jelasnya. (*)