Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura, Jean Hendrik Rollo, mengatakan petani tidak hanya menanam komoditas pangan untuk memenuhi kebutuhan pasar tapi juga memperhatikan dengan baik kualitas dari tanaman yang dihasilkan.
“Petani cenderung untuk menanam komoditas pangan yang permintaan pasarnya tinggi,” ujarnya, di Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (21/10/2022).
Dikatakannya, akibat naiknya konsumsi masyarakat, kelompok petani sebanyak 12 ribu orang (satu kelompok tani ada 20 sampai 40 rumah tangga) fokus untuk mengembangkan varietas yang berasal dari pangan nabati, di antaranya semangka, guna menunjang peningkatan perekonomian.
“Dalam satu hektar lahan tidak semuanya ditanami padi, tapi sebagian dialihfungsikan menanam komoditas semangka agar memenuhi permintaan pasar dan masyarakat,” ujarnya.
Dikatakannya, faktor dari tingginya permintaan pasar dipengaruhi oleh musim dan kondisi pariwisata. Bila musim panas, petani cenderung menanam semangka.
“Ketika permintaan banyak, misalnya komoditas semangka banyak permintaan maka petani beralih menanam semangka atau permintaan jagung naik petani beramai-ramai menanam jagung,” ujarnya.
Dikatakannya, akibat dari produksi komoditas pangan di Kota Jayapura dipengaruhi tingginya permintaan pasar, maka populasi tanaman semangka per hektar sebanyak 7000-8000 tanaman dengan kebutuhan benih mencapai 230-260 gram.
“Sebagian besar varietas semangka komersial dapat dipanen 78-90 hari setelah tanam. Semangka tumbuh paling baik di tanah yang kaya dan sedikit berpasir dengan tingkat pH dari 5,8 hingga 6,6,” jelasnya. (*)