Wamena, Jubi – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Jayawijaya bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua, menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) kepemimpinan administrasi angkatan II di lingkungan Pemkab Jayawijaya selama tiga bulan di Wamena.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayawijaya, Thony M. Mayor, mengatakan dengan melalui Diklat Kepemimpinan II ini para aparatur sipil negara (ASN) diharapkan dapat membawa perubahan di unit kerja masing-masing dimana mereka bertugas.
“Sebanyak 40 peserta diklat dinyatakan lulus 100 persen dengan predikat sangat memuaskan dalam implementasi proyek perubahan,” kata Thony Mayor, usai menutup Diklat Kepemimpinan Administrator Angkatan Ke II di Hotel Baliem Pilamo, Wamena, Jayawijaya, Selasa (13/9/2022) malam.
Sekda Thony Mayor menyatakan proyek perubahan yang dilakukan ASN dalam pelatihan ini jika dilihat sangat membantu tugas-tugas dari pemerintah daerah, dimana selama ini mereka telah mengaplikasikan apa yang didapatkan lewat program yang digunakan dalam OPD masing-masing sesuai fungsinya.
“Saya harapkan apa yang telah dilakukan dalam pelatihan kepemimpinan ini mendapat dukungan dari kepala OPD dimana 40 ASN ini bekerja. Artinya proyek perubahan yang dibuat dinilai sangat baik dan dapat digunakan oleh pemerintah daerah,” ungkapnya.
Menurutnya, proyek perubahan yang dibuat oleh 40 ASN ini dapat menunjang tugas-tugas pegawai di unit kerja masing-masing apabila diaplikasikan dalam tugas dan fungsi mereka.
“Contohnya seperti [peserta] dari Sekretariat Daerah yakni Kabag Humas yang terkait dengan sambutan bupati dalam setiap acara. Artinya, kalau ada kegiatan dari OPD membutuhkan sambutan bupati, bisa melalui aplikasi,” kata Thony Mayor.
“Mereka bisa masuk dan menyampaikan maksud dan tujuan dari acara itu langsung lewat aplikasi yang menjadi proyek perubahan. Ini sangat mudah untuk diterapkan. Ini salah satu contoh dan saya kita masih banyak contoh lagi yang sudah dibuat,” imbuhnya.
Sekda Thony Mayor juga menyatakan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Administrator ini setiap tahun harus dilakukan, sehingga mendukung perubahan-perubahan dalam jabatan atau pegawai yang sudah memenuhi syarat untuk mengikuti ini pemerintah wajib menyiapkan anggaran untuk melakukan kegiatan tersebut.
“Ini menjadi bagian dari tanggung jawab kita dari pembinaan pegawai kita khususnya dalam pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka dalam tugas serta fungsi mereka masing-masing,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Jayawijaya, Hironimus Hubi, menyatakan 40 peserta diklat yang dinyatakan lulus 100 persen, indikator penilaiannya dilakukan bertahap selama tiga bulan pelaksanaan kegiatan ini, sampai dilakukan evaluasi oleh BPSDM Provinsi Papua yang memberikan peringkat sudah setuju mereka diluluskan karena semua sudah memenuhi syarat.
“Kalau ada peserta yang jumlah nilainya dibawah 70 pasti dinyatakan tak lulus. Namun untuk 40 peserta ini jumlah nilainya 80 ke atas sehingga dinyatakan lulus semua lewat sejumlah tahapan yang telah dilakukan,” katanya.
Ia juga menyatakan jika ada beberapa item yang menjadi dasar penilaian selama ini, salah satunya adalah disiplin dan manajemen waktu. Artinya, meskipun dalam seminarnya bagus tetapi kalau kurang disiplin dan manajemen waktu itu juga mempengaruhi penilaian yang dilakukan selama tiga bulan kegiatan yang bersifat on/off ini berlangsung.
“Artinya selama satu bulan peserta ada di tempat penyelenggaraan kegiatan, sementara dua bulan lebih kembali ke OPD masing -masing untuk bekerja untuk menyelesaikan proyek perubahan yang menjadi bagian dari tugas mereka,” tutupnya. (*)