Jayapura, Jubi – Palang Merah Indonesia atau PMI Kota Jayapura setiap hari menyelenggarakan donor di berbagai komunitas, lembaga BUMN dan BUMD termasuk juga TNI-Polri, perhotelan hingga perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan darah.
“Kebutuhan kantong darah rata-rata 50 kantong darah per hari. Setiap hari kami mendapatkan darah di bawah 50 kantong,” ujar Ketua PMI Kota Jayapura, Rustan Saru saat di temui di LPTQ Papua, Kotaraja, Kota Jayapura, Minggu (14/5/2023).
Ketersediaan darah di PMI Kota Jayapura selalu ada tapi terbatas. Ketika pasien dirujuk di rumah sakit dan membutuhkan darah, biasanya empat kantong darah tapi hanya diberikan dua sisanya dicari di keluarga.
“Tapi kalau memang emergency dan tidak ditemukan di keluarga atau kerabat, kami berikan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan stok darah agar selalu tersedia,” ujarnya.
Untuk itu, mantan Wakil Wali Kota Jayapura periode 2017-2022 memohon kepada masyarakat agar bisa berpartisipasi untuk secara tulus dan ikhlas membantu sesama dengan mendonorkan darahnya.
“Ayo kita gerakan donor darah agar stok kebutuhan darah di kota ini untuk menolong sesama bisa terpenuhi. Stok darah tidak boleh kosong harus selalu ada walaupun memang terbatas,” ujarnya.
Untuk mendapatkan darah “gampang tapi susah”. Artinya banyak manusia tapi sangat jarang yang mau mendonorkan darahnya, sehingga menjadi persoalan karena ada yang beranggapan bahwa mendonorkan darah itu bisa sakit atau menimbulkan sesuatu yang mengganggu kesehatan.
“Justru sebaliknya, orang yang rutin mendonorkan darahnya bisa menjadi sehat, karena darahnya diambil muncul produksi darah baru sehingga untuk gumpalan-gumpalan darah seperti yang menyebabkan stroke dan kanker jantung jauh. Bahkan, orang yang rutin mendonorkan darahnya awet muda dan umur panjang karena datang selalu berganti,” ujarnya.
PMI Kota Jayapura siap menjemput bola (melakukan donor darah) apabila ada komunitas, paguyuban hingga perusahaan atau apapun selalu siap melayani.
“Sebelum mendonorkan darah, diperiksa duluan apakah layak untuk donor atau tidak. Kalau layak langsung diambil darahnya, kemudian diberikan suplemen atau penambahan tenaga untuk menjaga stamina,” jelasnya. (*)