Jayapura, Jubi – Kepala SMA Negeri 4 Jayapura, Anton Djoko Martono, mengatakan kelas remedial meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Hal itu terlihat dari 10 kali pertemuan.
“Jadi kami melihat kelas remedial ini ada sisi positifnya untuk anak-anak. Saya lihat dari proses pembelajarannya sudah jauh lebih baik sebelum adanya kelas ini,” Anton saat ditemui di SMA Negeri 4 Jayapura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (22/11/2023).
Programย remedial, dijelaskannya, merupakan proses recovery. Sebab pada prosesย remedialย ini, pendidik membantu peserta didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi, sehingga dilaksanakan dengan pendampingan guru di luar jam mata pelajaran regular.
“Mengatasi kesulitan-kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajarnya yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. Sebelum adanya kelas remedial ini,ย anak masuk sekolah tidak teratur, sekarang menjadi lebih teratur dan kualitas belajar mereka semakin baik,” ujarnya.
Anton berharap kelas remedial yang diprogramkan oleh Pemkot Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dapat dilaksanakan lebih lama untuk keberlanjutan terhadap pendidikan ke depan.
“Sepuluh kali pertemuan tidak cukup karena membutuhkan waktu banyak untuk mengubah mindset anak-anak untuk bisa meningkatkan kualitas belajar siswa. Saya berharap yang sudah mengikuti kelas remedial terus semangat belajar,” ujarnya.
Wakasek Kurikulum SMAN 4 Jayapura, Subiyanto, mengatakan ada empat mata pelajaran yang diikutkan yaitu bahasa Inggris, matematika, informatika atau komputer, dan bahasa Indonesia.
“Untuk jumlah peserta yang mengikuti kelas remedial di SMA 4 Jayapura ada 23 peserta didik dari kelas XII baik dari program peminatan MIPA maupun peminatan IPS. Kegiatan dilaksanakan setiap Jumat dan Sabtu,” ujarnya.
Kasi Kurikulum Penilaian dan Pesdikย SMA/SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Ita Rahma Sari, mengatakan program tersebut berlangsung di lima kluster atauย distrik dari September-Oktober 2023, yang dikuti 100 peserta didik (setiap kluster 20 orang).
“Dalam pelaksanaannya kami hanya fokuskan ke tiga mata pelajaran yang berkaitan dengan literasi dan numerasi.ย Untuk literasi difokuskan meningkatkan skill atau kemampuan bahasa Inggrisnya, sehingga lebih mengedepankan kemampuan peserta didik secara individu. Sementara numerasi difokuskan kepada mata pelajaran matematika,” ujarnya
Dikatakannya, program kelas remedial merupakan program pembinaan, minat, bakat, dan kreativitas siswa SMAย kelasย tambahan atauย remedialย bagi siswa-siswi Port Numbay (Kota Jayapura) kelas XII atau kelas 3,ย karena mereka sudah siap untuk memasuki perguruan tinggi maupun nanti di dunia kerja.
“Adapun kelima kluster pelaksanaan program tersebut yaituย SMA Negeri 6 Jayapura,ย SMA PGRI Jayapura, SMA YPK Kotaraja, SMA Negeri 4 Jayapura, dan SMA Gabungan Jayapura. Jadi, dalam pelaksanaan program ini kami maksimalkan dalam waktu dua bulan. Untuk guru di masing-masing kluster ada tiga guru. Jadi ada 15 guru yang kami libatkan dalam pelaksanaannya,” ujarnya. (*)