Sentani, Jubi – Sejumlah kepala kampung di Distrik Yapsi, Kabupaten Jayapura, mengancam akan memalang menara telekomunikasi yang berada di pinggir ruas jalan Kampung Ongan Jaya (SP1).
Kepala Kampung Bumisahaja, Supriyanto, mengatakan pada awalnya mereka berharap kehadiran menara telekomunikasi khususnya Telkomsel di Yapsi, dapat membantu masyarakat dalam hal penyebaran informasi serta kebutuhan komunikasi lainnya.
“Pada awal-awal kehadiran menara ini sangat baik, tetapi saat ini jaringan seluler serta layanan internet mulai melambat dan bahkan hilang sama sekali. Menara tersebut juga dalam kondisi yang tidak terawat, jika pihak provider selaku pemilik menara tidak memperhatikan ini maka menara tersebut akan kami palang,” ujar Supriyanto saat dihubungi di Sentani, Jumat (2/6/2023).
Dikatakan, dari 18 ribu masyarakat di Distrik Yapsi saat ini, sebagian besar sangat kesulitan untuk memanfaatkan sinyal telepon dalam kebutuhan setiap hari, sebab di waktu-waktu tertentu jaringannya kuat, ada juga melemah dan menghilang. Bahkan bisa berhari-hari hilang. Masyarakat biasa mencari tempat khusus untuk mendapat layanan seluler agar bisa berkomunikasi dengan orang lain di luar Distrik Yapsi.
“Tinggi menara 72 meter, mungkin saja sejak awal pembangunan tidak dilakukan survei untuk operasionalnya setiap hari. Kami masyarakat tidak memahami berapa kapasitas atau kuota data yang tersedia di menara itu,” ujarnya.
Saat ini, kata Supriyanto, masyarakat di kampung-kampung sedikit terbantu dengan kehadiran BTS BAKTI Kominfo, walaupun kuota datanya juga terbatas hanya bagi 100 hingga 150 pengguna dengan jarak pancaran sinyal hanya berkisar di dalam kampung, namun masyarakat sedikit terbantu.
“Di Kampung Bumisahaja ada 1.600 jiwa, pengguna handphone android dan poliponik jumlahnya seimbang. Memanfaatkan jaringan BTS juga tidak bisa sekaligus semuanya secara bersamaan menggunakan jaringan yang sama,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Kampung Takwabangun, Mathius Glom, bahwa kehadiran menara 72 meter itu untuk membantu jaringan telekomunikasi bagi masyarakat yang menggunakan fasilitas handphone atau ponsel poliponik atau non-android.
“Kehadiran menara BTS sangat membantu masyarakat yang menggunakan handphone android, tetapi mereka yang tinggal dekat menara BTS tidak akan bisa menggunakan handphone yang non-android. Itu sebabnya menara 72 meter ini sangat dibutuhkan layanan jaringannya,” ujarnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya juga telah mendapat laporan dari masyarakat dan juga para kepala kampung, dinasnya juga sudah turun lapangan dan mengecek secara langsung kondisi menara Telkomsel yang ada di Distrik Yapsi.
“Sudah dua kali kami berkoordinasi terkait hal ini, dalam waktu dekat kami akan menyurat lagi serta melaporkan kondisi terkini operasional menara 72 meter di Distrik Yapsi,” ujarnya. (*)