Sentani, Jubi – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jayapura telah melakukan monitoring terhadap sejumlah fasilitas BTS non 3T BAKTI Kominfo yang tersebar di sejumlah kampung di Distrik Kaureh, Kabupaten Jayapura, pada Rabu (31/5/2023).
Kepala Diskominfo Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon mengatakan tujuan monitoring untuk memastikan konektivitas dan operasional dari setiap BTS yang dibangun pada 2022 di setiap kampung. Di Distrik Kaureh, kata Gustaf, ada tiga BTS yang terbangun yakni masing-masing satu unit di Kampung Lapua, Soskotek, dan Sebum.
“Selama ini, ketika ada laporan dari masyarakat yang mengeluh terkait operasional dan konektivitasnya yang kurang maksimal, langsung kami turun lapangan dan memastikan apa yang menjadi keluhan masyarakat,” ujarnya, di sela-sela monitoringnya di Kampung Lapua.
Menurutnya, monitoring yang sama juga sudah dilakukan sebelumnya di Disitrik Ravenirara, Depapre, dan Kemtu. Ada 9 BTS milik Indosat yang tersebar di tiga distrik tersebut.
“Konektivitas BTS tidak stabil bahkan ada yang tidak aktif sama skali. Setelah monitoring seluruhnya, kami akan lapor dan berkoordinasi kembali dengan mitra kerja kita,” katanya.
Selain monitoring, pihaknya juga menyosialisasikan keterlibatan pemilik hak ulayat terhadap fasilitas yang terbangun di atas lahan mereka. Ia juga mengimbau kepada pemilik hak ulayat untuk menjaga BTS yang sudah dibangun, dan lahannya dijaga agar tetap bersih.
“Kita juga sampaikan kepada pemilik hak ulayat untuk mengikuti pelatihan penjualan pulsa yang dilakukan bersama mitra kerja kita, seperti yang sudah kita lakukan sebelumnya dua kali yang telah diikuti puluhan masyarakat pemilik hak ulayat,” katanya.
Sekretaris Kampung Soskotek Markus Seh mengatakan pelayanan dari jaringan telekomunikasi ini sangat baik, dan berdampak positif bagi masyarakat di kampung ini. Hanya saja, kondisi BTS sejak dibangun tidak dibersihkan sehingga sekarang ditumbuhi rumput yang cukup tinggi.
“Untuk sementara layanan telekomunikasi dari kehadiran BTS masih berjarak 200 hingga 500 meter saja,” katanya.
Lanjutnya, fasilitas penunjang telekomunikasi seperti BTS ini kalau bisa dibangun satu unit lagi akan lebih baik, agar bisa menjangkau sebagian masyarakat yang tidak mendapat jaringan layanan telekomunikasi.
“Jumlah kepala keluarga di kampung ini sebanyak 150 kepala keluarga, oleh sebab itu kami harap ada satu unit BTS yang dibangun lagi di kampung ini. Termasuk untuk penjualan pulsa, ada masyarakat yang sudah kami siapkan untuk mengikuti pelatihan yang dilakukan,” ujarnya. (*)