Jayapura, Jubi – Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua, melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika telah menelurkan sebuah inovasi baru berbasis digital untuk mendorong peningkatan ekonomi pertanian bernama I-Padi di wilayah berjuluk Bumi Kenambai Umbai.
Pertanian menjadi salah satu sektor unggulan di Kabupaten Jayapura yang memiliki luas wilayah 17.514 Km2 dengan terbagi dalam 19 Distrik dan 139 kampung.
Kabupaten Jayapura merupakan salah satu penyumbang hasil pertanian yang turut berandil pada pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua. Hasil pertanian terbesar di Kabupaten Jayapura yakni sayuran, umbi-umbian, dan buah-buahan.
I-Padi, sebuah teknologi berbasis Internet of Things (IoT) merupakan inovasi baru yang diinisiasi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Jayapura untuk membantu Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) mengatasi produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
“Ini sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengubah wajah pertanian di Kabupaten Jayapura sebagai salah satu daerah dengan potensi pertanian yang besar di Indonesia. Khususnya di Provinsi Papua. Namun masih menghadapi banyak tantangan, termasuk perubahan iklim dan kendala teknis dalam pengelolaan lahan pertanian,” kata Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon Kamis (19/10/2023).
Inovasi Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura itu selaras dengan tujuan Peta Jalan Indonesia Digital yang dicanangkan oleh Kementerian Kominfo. Peta Jalan Indonesia Digital merupakan pedoman strategis untuk memfasilitasi transformasi digital Indonesia di empat sektor yakni infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.
Pada peta jalan Indonesia digital itu telah dipetakan 100 inisiatif utama di 10 sektor prioritas, antara lain transformasi dan pariwisata digital, perdagangan digital, jasa keuangan digital, media dan hiburan digital, pertanian dan perikanan digital, real estate dan perkotaan digital, pendidikan digital, kesehatan digital, perindustrian dan digitalisasi lembaga pemerintahan.
Presiden RI, Joko Widodo berharap peta jalan Indonesia digital atau tol langit ini dijalankan secara detail dan taktis, strategi dan arahnya harus benar-benar detail agar perekonomian Indonesia bisa melompat lebih tinggi di era digitalisasi yang kian masif.
Kabupaten Jayapura menjadi Kabupaten pertama yang menerapkan pertanian digital di Provinsi Papua. Upaya Dinas Kominfo tersebut mendapatkan dukungan dari berbagai stakeholder, mulai dari OPD terkait, BUMN, perguruan tinggi, SMK, para Petani hingga komunitas TIK.
Penjabat Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo berharap inovasi tersebut benar-benar dapat menyentuh akar persoalan pertanian di tengah-tengah masyarakat yang diaplikasikan dengan teknologi mutakhir sehingga pertanian di wilayah tersebut bisa melangkah lebih maju.
“Inovasi tersebut diharapkan memberikan dampak bermanfaat serta berguna bagi perkembangan dan kemajuan sektor pertanian di Kabupaten Jayapura,” kata Triwarno.
Pengoperasian I-Padi
Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura akan melakukan uji coba perdana teknologi I-Padi pada 29 Oktober mendatang, sebelum resmi diluncurkan pada 30 Oktober.
Inovasi yang lahir dari pemikiran Kadis Kominfo Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon itu telah mendapatkan nilai positif dari dewan teknologi, informasi dan komunikasi nasional saat mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXX Tahun 2023, bulan September lalu.
“I-Padi merupakan solusi cerdas untuk mengatasi persoalan ekonomi pertanian, seperti proses promosi hasil pertanian, penjualan yang lebih modern secara digital,” kata Direktur utama eksekutif sekretariat dewan teknologi, informasi dan komunikasi nasional, Gery Firmansyah dikutip dari laman resmi Pemkab Jayapura.
Pada penjelasannya, Griapon mengatakan I-Padi bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT) dalam sektor pertanian. Konsep pengoperasiannya memanfaatkan perangkat keras, seperti sensor, dan perangkat lunak untuk mengumpulkan data dari berbagai aspek pertanian, seperti cuaca, tanah, kelembaban udara, memonitoring hama, dan lainnya.
Kemudian, data tersebut akan diolah secara real-time untuk memberikan informasi kepada para petani di Kabupaten Jayapura.
Beberapa komponen utama proyek I-Padi meliputi sistem pemantauan cuaca, pemantau kualitas tanah, pemantauan irigasi, aplikasi mobile, dan pusat data.
Sensor cuaca akan dipasang di sejumlah lokasi strategis di Kabupaten Jayapura. Data cuaca yang akurat akan membantu petani dalam perencanaan penanaman dan pemeliharaan tanaman mereka.
Pemantauan kualitas tanah menggunakan sensor tanah untuk memantau kualitas dan kelembaban tanah. Informasi ini akan membantu petani dalam pemilihan jenis tanaman yang sesuai dan penggunaan pupuk yang tepat.
Berikutnya, pemantauan Irigasi menggunakan sistem IoT akan membantu mengontrol irigasi secara otomatis berdasarkan kebutuhan tanaman, yang akan mengurangi pemborosan air dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.
Para petani juga dapat mengakses data dan rekomendasi melalui aplikasi mobile. Ini akan membantu mereka dalam pengambilan keputusan sehari-hari terkait pertanian.
Kemudian, data yang terkumpul akan disimpan dalam pusat data terpusat, yang dapat digunakan untuk menganalisis tren jangka panjang, mengidentifikasi masalah, dan mengembangkan solusi yang lebih baik.
Terobosan Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura itu juga disambut positif oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua.
“I-Padi sesuai dengan arah pembangunan nasional dan RPJMD Kabupaten Jayapura, sehingga inovasi yang digagas ini merupakan langkah yang tepat yang harus diimplementasikan demi kemajuan daerah,” kata Kepala BPSDM Provinsi Papua, Aryoko F. Rumaropen.
Manfaat I-Padi
Manfaat proyek I-Padi bagi Kabupaten Jayapura akan meliputi peningkatan produktivitas pertanian, pengurangan kerugian akibat perubahan iklim, dan peningkatan kualitas hidup petani.
Selain itu, proyek ini juga memiliki potensi untuk menghubungkan petani dengan pasar yang lebih luas melalui informasi pasar dan pemantauan pasokan.
Lewat inovasi tersebut, Pemkab Jayapura juga ingin menyasar dan merangsang kaum milenial untuk menjadikan dunia pertanian sebagai prospek masa depan.
“Ini merupakan inovasi dari saya sebagai siswa Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXX Tahun 2023 Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia bekerjasama dengan BPSDM Provinsi Papua Jayapura. Saya tertarik dengan IoT Pertanian digital, di mana saya ingin supaya anak-anak muda juga ada yang bisa bertani, apalagi semua ini mudah dilakukan dengan menggunakan gadget untuk pertanian digital, dan ini juga sesuai dengan tematik Nasional,” kata Gustaf Griapon.
Ia meyakini, perangkat-perangkat untuk pengoperasian I-Padi tersebut sudah sangat mendukung fokus pilot project pertanian cabai, jagung, dan sawah padi.
Karenanya, ia berharap pemerintah pusat bisa menggencarkan pemerataan infrastruktur untuk menopang digitalisasi di Kabupaten Jayapura, agar tak ada lagi kendala yang akan dihadapi di masa mendatang.
“Untuk saat ini memang belum ada kendala, tetapi untuk ke depannya pasti punya potensi kendala seperti gangguan sinyal, listrik, anggaran pengembangan I-Padi, dan lainnya,” ujar Griapon.
Penerapan teknologi mutakhir pada sektor pertanian sejalan dengan komitmen Bupati Kabupaten Jayapura untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat, seperti visi misi yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jayapura tahun 2017-2022, untuk membangun Kabupaten Jayapura Berkualitas, Sejahtera, dan Ramah.
“Gagasan I-Padi merupakan suatu langkah tepat dan dibutuhkan di era teknologi digital saat ini untuk membantu para petani mengurangi coast pembiayaan dan bisa menjual hasil pertanian mereka secara digital,” kata Sekda Kabupaten Jayapura, Hana S. Hikoyabi.
Digitalisasi di Kabupaten Jayapura
Untuk mewujudkan akselerasi digital dan implementasi Peta Jalan Indonesia Digital, Kabupaten Jayapura sedikit terbantukan dengan adanya infrastruktur koneksi jaringan yang telah terpasang di wilayah tersebut.
Hingga tahun 2023 ini, Kominfo Kabupaten Jayapura menyebutkan sekitar 44 tower Base Transceiver Station (BTS) telah tersebar di beberapa kampung di 19 Distrik, yang dibangun lewat program akselerasi dari Bakti Kominfo dan provider telekomunikasi.
“Jadi memang di Kabupaten Jayapura ini kita ada dapat dari Bakti Kominfo itu ada 40-an tower BTS. Tapi itu kapasitas konektivitasnya hanya 50 sampai 100 user pengguna. Kemudian dari Indosat juga ada sekitar 9 tower,” kata Gustaf Griapon.
Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura mengklaim angka melek digital di Bumi Kenambai Umbai sudah menyentuh di atas 50 persen.
“Kalau untuk tingkat melek teknologi sudah sangat progresif. Tapi secara kepuasan penggunaan itu mereka belum puas. Tugas utama kita adalah melakukan konektivitas dari kota hingga ke kampung. Seluruh pelayanan di kampung, khususnya layanan telekomunikasi harus sama dengan di kota, pemerataan harus terjadi dan kesejahteraan masyarakat juga harus dipenuhi dengan layanan telekomunikasi,” katanya.
Kepala Kampung Sebum di Distrik Kaureh, Yonatan Tongko mengapresiasi upaya Dinas Kominfo bersama mitra kerjanya, yang telah menghadirkan tower BTS sebagai fasilitas penunjang layanan telekomunikasi di kampungnya. Menurutnya, masyarakat kini menikmati dan memaksimalkan semua informasi yang dibutuhkan dengan fasilitas layanan telekomunikasi yang tersedia.
“Yang lalu memang kami kesulitan dalam hal layanan telekomunikasi, tetapi saat ini sudah menjadi mudah,” katanya.
Seperti beberapa daerah lainnya, Pemerintah Kabupaten Jayapura juga telah menjalankan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) berdasarkan Perpres 95/ tahun 2018 yang merupakan transformasi dari era e-government atau pemerintahan digital.
SPBE bertujuan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya.
Pada 20 Maret 2023 lalu, Menpan RB memberikan penghargaan Digital Government kepada 38 Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah. Salah satunya kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura.
Digital Government merupakan sebuah penghargaan yang diberikan kepada sejumlah instansi atau pun pemerintah daerah yang dinilai berkomitmen dalam menjalankan SPBE.
Pemkab Jayapura mendapatkan penilaian baik pada kategori peningkatan indeks SPBE bersama Kementerian BUMN, Pemkot Jambi, Pemprov Nusa Tenggara Timur, dan Pemkab Kutai Timur.
Berdasarkan hasil riset Kementerian Kominfo bersama Katadata Insight Centre (KIC) pada tahun 2022, ada 15 Provinsi di Indonesia dengan indeks literasi digital tertinggi. Provinsi Papua berada di peringkat ke-12 dengan persentase indeks menyentuh 3,55.
Sebagai salah satu Kabupaten tertua di Provinsi Papua, Pemerintah Kabupaten Jayapura ingin menjadi role model akselerasi transformasi digital. Untuk mewujudkan itu, mereka memulai dengan meletakkan pondasi lewat literasi digital.
“Jadi PR kita sekarang itu peningkatan SDM bagaimana mengajarkan mereka hal-hal positif, menggunakan secara sehat, jadi warga digital yang baik, karena dampak pilar literasi digital itu ada empat yakni digital skill, digital culture, digital ethic dan digital safety atau keamanan digital,” kata Griapon.
Kabupaten yang memiliki sebutan Bumi Kenambai Umbai itu terus melakukan elaborasi literasi digital untuk membentuk ekosistem digital yang komprehensif di sektor ekonomi dan masyarakat. (*)