Jayapura, Jubi – Pekan Paralimpiade Nasional ke-XVII di Medan, Sumatera Utara akan dilaksanakan tahun ini. Jelang iven akbar olahraga disabilitas itu, National Paralympic Committe Indonesia atau NPCI Kota Jayapura telah mempersiapkan ratusan atlet potensialnya.
NPCI Kota Jayapura yang kembali dinahkodai perenang disabilitas nasional, Marinus Melianus Jowei lewat Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot), Sabtu (27/4/2024), telah menjaring sebanyak 102 atlet yang disiapkan untuk mengisi kuota kontingen Papua menuju Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII.
Ratusan atlet berkebutuhan khusus itu dibina dan dilatih pada cabang olahraga para renang, para atletik, para panahan, para catur, dan angkat berat.
Marinus menuturkan, mereka telah masuk pada program Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) yang dipusatkan di Kota Jayapura, yang sudah berjalan sekitar lima bulan lalu.
“Atlet-atlet kita sudah Pelatda dan semua atlet kita bina untuk ikut Peparnas ada beberapa cabor, yakni renang, atletik, catur, angkat berat, dan panahan. Kita paling banyak mengirimkan atlet, jadi kita harus persiapkan sebaik-baiknya. Total 102 atlet, sudah ada empat sampai lima bulan persiapan,” kata Marinus kepada wartawan usai Musorkot NPCI Kota Jayapura.
Marinus mengatakan, NPCI Kota Jayapura merupakan penyumbang atlet terbanyak untuk kontingen Papua dan telah mempersembahkan sejumlah prestasi terbaik di kancah nasional hingga level Asia.
“Kita NPCI Kota Jayapura ini banyak mengirimkan atlet ke kontingen Papua untuk iven Peparnas, dan atlet-atlet kita juga telah banyak menorehkan prestasi. Jadi kita harus mempersiapkan atlet kita dengan sebaik-baiknya menuju Medan,” ujarnya.
Marinus berharap Pemerintah Kota Jayapura terus memberikan perhatian kepada NPCI Kota Jayapura agar pembinaan atlet bisa dilakukan secara berkesinambungan, sehingga cita-cita prestasi atlet penyandang disabilitas Kota Jayapura yang mewakili kontingen Papua bisa kembali terwujud di Medan.
“Harapan ke depannya kami minta selalu ada perhatian untuk kami dari Pemerintah Kota untuk mematangkan persiapan atlet kita menuju iven Peparnas di Medan, agar atlet kita bisa menggelar persiapan secara terpusat,” ujar Marinus.
Pada Peparnas XVI 2021 di rumah sendiri, kontingen NPCI Papua berhasil mengukir sejarah baru sebagai juara umum dengan perolehan medali terbanyak, 127 medali emas, 86 medali perak, dan 93 medali perunggu. Prestasi terbaik itu tak terlepas dari dominasi atlet-atlet NPCI Kota Jayapura yang tersebar di cabor-cabor unggulan, seperti para renang, para atletik, dan para panahan.
Dukungan Pemkot Jayapura
Pembinaan prestasi atlet NPCI Kota Jayapura dalam beberapa tahun belakangan turut mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Jayapura melalui dana hibah untuk menyokong program pembinaan yang dilakukan oleh organisasi atlet penyandang disabilitas itu.
Asisten II Bidang Pembangunan Setda Kota Jayapura Widi Hartanti meyakini studi yang dilakukan NPCI Kota Jayapura menunjukkan bahwa investasi dalam pelatihan yang tepat pada pembinaan bakat dapat meningkatkan prestasi atlet difabel secara signifikan.
“Kita berharap NPCI Kota Jayapura dapat menggagas program pelatihan yang komprehensif, mulai dari identifikasi bakat, pengembangan teknik dan strategi hingga pendampingan psikologi bagi atlet,” katanya.
Menurut Widi, melalui aksesibilitas yang memadai dan program pelatihan yang komprehensif dan dukungan dari berbagai pihak diharapkan atlet difabel dapat meraih prestasi gemilang.
“Tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat luas dalam menghargai keberagaman dan keunggulan dalam olahraga,” ujarnya.
Ia juga berharap lewat kepengurusan yang terstruktur dapat merumuskan langkah-langkah strategis dan meningkatkan prestasi atlet disabilitas khusus di Kota Jayapura, juga program pembinaan yang lebih terarah.
Unggulan Medali
Marinus Melianus Jowei baru saja terpilih untuk kedua kali menjadi Ketua NPCI Kota Jayapura periode 2024-2029. Ia mendapatkan dukungan sebanyak 29 suara dari 43 voters sah pada Musorkot NPCI Kota Jayapura. Ia kembali dipercaya menjadi nahkoda karena punya jejak rekam prestasi sebagai atlet.
“Pada saat voting secara langsung Marinus terpilih sebagai ketua dengan mendapatkan 29 suara, sementara Menaser 13 suara dan satu suara tidak sah. Proses pemilihan Musorkot berjalan lancar,” kata Guntur, ketua panitia Musorkot NPCI Kota Jayapura.
Marinus tak hanya menjabat sebagai ketua, tapi dia juga merupakan atlet berprestasi NPCI Kota Jayapura yang menjadi unggulan medali bagi kontingen Papua. Sebagai perenang nasional, ia masuk kategori elit. Marinus meraih medali emas klasifikasi S13 100 meter gaya dada pada Peparnas XVI 2021.
Di level Asia, Marinus juga mendulang tiga medali emas pada pada ajang ASEAN Para Games XI di Solo 2022. Lalu pada 2023 di ASEAN Para Games XII di Kamboja, Marinus menggondol dua medali emas, tiga perak dan dua perunggu. Marinus juga pernah memperkuat Indonesia di Paralimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016.
Selain Marinus, NPCI Kota Jayapura juga punya beberapa nama atlet nasional yang masih akan menjadi unggulan medali seperti Menaser Numberi dari para renang, Dapiel Bayage dari para atletik, Mahda Aulia dan Daniel Uyo dari para panahan. Serta dua atlet muda peraih hattrick medali emas di Peparnas XVI, Agnes Jowei dan De Jhon Waromi dari para renang.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi NPCI Papua Kurdi berharap NPCI Kota Jayapura di bawah kepemimpinan Marinus bisa terus berkembang pesat dan mencetak atlet-atlet disabilitas berprestasi. Pasalnya, kata Kurdi, NPCI Kota Jayapura merupakan barometer prestasi bagi NPCI-NPCI di Kabupaten lainnya di Provinsi Papua.
“Harapan kita ke depan NPCI Kota menjadi lebih baik karena menjadi barometer prestasi bagi NPCI di kabupaten lainnya. Semoga bisa melibatkan kepengurusan dari keperguruan tinggi guna penerapan Iptek agar pembinaan ke depan lebih baik,” kata Kurdi. (*)
Discussion about this post