Manokwari, Jubi – Sejumlah aktivis mahasiswa dari kalangan Organisasi Kelompok Cipayung dan Amnesty Internasional Chapter Unipa melakukan aksi demontrasi terkait penganiayaan yang diduga dilakukan oknum-oknum TNI terhadap Warinus Murid warga sipil Papua.
Para demonstran menyampaikan tuntutan di tiga lembaga yakni Kantor MRP Papua Barat di kawasan Sowi, kemudian dilanjutkan ke markas Kodam dan Kanwil Hukum dan HAM di Arfai Manokwari.
Para demonstran awalnya berkumpul di kawasan Amban kemudian menuju lampu merah Makalow sempat berorasi di kawasan itu aktivis mahasiswa itu kemudian melanjutkan aksi di kawasan Wosi lampu merah haji Bauw. Saat di Kantor MRP Papua Barat, massa sempat membakar ban di tengah jalan.
“Atas kejadian ini, kami OKP Cipayung Manokwari dan Amnesti Chapter UNIPA Mendesak oknum TNI yang melakukan Penganiayaan terhadap masyarakat sipil di puncak segerah di proses secara Hukum,” kata Paskalis Haluk Kordinator Amnesty Internasional Chapter Unipa, Selasa (26/3/2024).
Kemudian para demonstran mendesak MRP se-tanah Papua mengusut tuntas penganiayaan terhadap masyarakat sipil yang dilakukan oleh oknum TNI.
“Kami mendesak agar oknum TNI yang melakukan Penganiayaan di copot jabatannya dan di hukum,” ucapnya.
Paskalis juga mendesak Komnas HAM segera menyelesaikan kasus pelanggaran HAM di atas Tanah Papua.
“Hal lain yakni, kami mendesak pangdam XVI Cendrawasih segera mengevaluasi prajurit TNI yang bertugas di tanah Papua,” jelasnya ketika berorasi di Kodam Kasuari.
Pihaknya juga mendesak Pangdam XVI Cendrawasih dicopot dari jabatannya karena tidak mengakui video penganiayaan masyarakat sipil di Puncak yang dilakukan oleh oknum TNI.(*)
Discussion about this post