Jayapura, Jubi – Komisi Tetap Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin Papua, Andri Irwan menyatakan pelaku bisnis dan pers saling membutuhkan satu sama lain. Hal itu dinyatakan Andri dalam Pelatihan Pengelolaan Media Online yang berlangsung di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Selasa (26/3/2024).
Andri Irwan menyatakan pelaku bisnis membutuhkan pers dalam usahanya meningkatkan citra merek barang/jasa pelaku usaha. Sebaliknya, pers membutuhkan keberadaan pelaku usaha, termasuk untuk memperoleh berita melalui hasil berbagai produksi barang/jasa. Relasi itu menciptakan simbiosis mutualisme antara pelaku usaha dan pers.
“Produk berkepentingan [dengan] pemberitaan di media. Promosi dan marketing bisnis [melalui] pemberitaan itu sangatlah penting. Jika analisis konsumen, bahkan umpan balik [konsumen], tidak diberitakan, produk sebagus apapun tidak akan berkembang,” ujar Andri.
Menurutnya, bisnis media yang menyediakan layanan survei sangat terbantu dengan adanya media sosial. Media sosial memungkinkan survei pendapat konsumen atas berbagai produk barang/jasa di berbagai sektor, entah kuliner dan lainnya.
“Jadi kalau kita mau membangun sebuah bisnis, baik itu bisnis media maupun produk atau jasa lainnya, yang paling penting kita pikirkan adalah brand identity kita. Mulai dari filosofinya, perilaku pemilik perusahaan, misi dan visinya, budaya kerjanya, desain bisnisnya,” ujar Andri.
Andri juga mengatakan pelaku usaha, termasuk pelaku bisnis media daring, harus memiliki strategi untuk membangun hubungan yang kuat dengan konsumen. Dengan demikian, pelaku saha memiliki sasaran dan target yang jelas. “Kita harus tentukan dari bawah, apakah [sasaran kita] generasi milenial? Atau siapa? Kita harus tentukan itu,” katanya. (*)
Discussion about this post